Aksi Gendong Boneka Jumbo Berbuah Juara Pildacil
Ahmad Zafran rais Siswa SD Muhammadiyah Nganjuk.
UM Surabaya

Ahmad Zafran Rais, siswa SD Muhammadiyah Nganjuk kembali meraih prestasi membanggakan di cabang Pildacil (Pemilihan Dai Cilik) pada Festival Lomba Seni Siswa- Pendidikan Agama Islam (FLSS-PAI 2024), Selasa (27/02/2024).

Uniknya, prestasi  itu diraih, selain materi yang disampaikan juga didukung aksi menggendong Boneka Panda ukuran ‘Jumbo’  sebagai properti saat menyampaikan materi taushiyah di depan Dewan Juri. Adegan ini membuat Dewan Juri terkesan dan mengantarkannya  sebagai juara pertama pada cabang pidato.

“Adegan dan propertinya  menarik sehingga pesan yang sampaikan bisa mengena sesuai topiknya,” ungkap Arum Puspita Sari, Mag, salah satu juri.

Lebih lanjut menurut Arum, taushiyah di kalangan anak-anak harus ada media atau properti  yang menarik sehingga pesan yang akan disampaikan mudah diterima oleh audien.

Aksi Gendong Boneka Jumbo Berbuah Juara Pildacil
Zafran saat menerima penyerahan piala dari sekolah sebagai Juara 1 Lomba Pildacil FLSD-PAI 2024.

“Yang diperagakan pemilik nomor tampil 36 itu cukup berkesan. Apalagi disampaikan dengan suara lantang, artikulasi yang jelas dan penjiwaan yang cukup baik, sehinga pesannya nyampai,” pungkasnya.

Mengambil tema ‘berbakti kepada kedua orang tua’,  siswa kelas 2 yang punya hobi makan eskrim ini memperagakan  saat Uwais Al Qorni menggendong Sang Ibunya yang renta, buta dan lumpuh, sehingga kemana pun pergi harus gendong.

Lebih lanjut diceritakan permintaan terakhir Sang Ibunda Uwais adalah ingin naik haji dan towaf berkeliling ka’bah. Namun karena miskin, tidak memilki unta untuk tunggangan maka seluruh proses rukun haji dilalui sang Ibunda dengan digendong putranya Uwais.

Cerita ini terjadi pada Zaman Khalifah Umat Bin Khattab yang disampaikan pada awal taushiyah. Menurut Murni, Ibunda Zafrand, untuk menentukan boneka Panda ukuran jumbo ini dipilih karena sempat bingung mencari ke sejumlah toko tidak menyediakan properti yang sesuai dengan karakter  yang diinginkan. Yang ada boneka Panda ukuran jumbo.

“Itupun kami pinjam dari teman, karena tidak tersedia di toko,” ujar pemilik nama lengkap Murni Setiawati, SPd.

Adegan tersebut diperagakan untuk menggambarkan bakti seorang anak kepada orang tuanya. Untuk mencari keridhoan Sang Ibunda,  sang anak mengabdikan dirinya sepanjang hayat.

“Ceritanya tentang Uwais Al Qorni, bonekanya lumayan berat, sempat grogi bonekanya jatuh dari kursi,” pungkas Zafran usai tampil di depan juri. (roisuddin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini