Wasilah Profetik dan Pendekatan diri Kepada Allah
Slamer Muliono Redjosari. foto: majelistabligh.id
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Cara mendekatkan diri kepada Allah merupakan perkara mudah bilamana mengikuti petunjuk-Nya. Namun manusia seringkali menempuh jalan lain dengan mendasarkan pada logika akalnya.

Hal inilah yang membuat jalan mendekati Allah menjadi sangat beragam dan bahkan menyimpang. Islam mengajarkan bahwa Allah sangat dekat dengan hamba-Nya sehingga membutuhkan pertolongan-Nya bisa dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara.

Manusia seringkali menentukan jalan menuju Tuhan dengan mengandalkan pada jalan pikirannya yang dianggap benar. Padahal apa yang telah dilakukannya bukan hanya menyimpsang tetapi merusak agamanya.

Wasilah

Jalan menuju kepada Allah merupakan perkara gaib, sehingga memerlukan panduan yang diberikan Allah melalui petunjuk yang merujuk pada apa yang disampaikan-rasul-Nya.

Oleh karena itu, Allah memanggil orang yang beriman untuk mengikuti jalan petunjuk, dan itu merupakan perjuangandi jalan-Nya.

Hal ini diotegaskan Alquran sebagaimana merujuk pada firman-Nya:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَا بْتَغُوْۤا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Ma’idah : 35)

Konteks pencarian wasilah (jalan) dalam ayat ini merujuk pada realitas yang terjadi pada ayat sebelumnya yang membincangkan persoalan yang terkait dengan perlawanan yang yang dilakukan manusia untuk memerangi Allah dan rasul-Nya.

Ayat sebelumnya menjelaskan tentang perkara hukuman yang layak diberikan oleh manusia yang melakukan kejahatan besar dengan menentang Allah dan ajaran rasul-Nya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini