Mengapa Puasa Bikin Tubuh Jauh Lebih Sehat?
foto: istock
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Pergeseran pola makan dari tiga kali sehari, yang lebih sering tak beraturan, menjadi ketika menjelang subuh dan selepas maghrib, ternyata membuat tubuh kita jauh lebih sehat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan pernah menegaskan bahwa puasa terbukti menyehatkan dari berbagai sisi, yakni fisik, psikis, sosial, hingga spiritual.

Dari kesehatan fisik, ternyata puasa menimbulkan manfaat yang luar biasa menakjubkan.

Ketika puasa, tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh sehingga sumber energi dalam tubuh akan dibakar habis.

Energi diperoleh dari glukosa hasil makan (sahur). Setelah cadangan glukosa habis, energi diperoleh dari glikogen dalam darah.

Setelah kandungan glikogen dalam darah berkurang, otak akan menginformasikan bahwa tubuh sedang lapar sehingga kita harus segera makan.

Otak yang mengidentifikasi jika kita sedang puasa alias tidak boleh makan akan merespons dengan menghidupkan program autolisis.

Autolisi merupakan suatu sistem automatisasi dalam tubuh yang berfungsi memformat ulang tubuh menuju kondisi yang ideal. Saat diaktifkan, autolisis akan mencari database mengenai rancangan dasar manusia.

Secara keseluruhan, ada sekitar 50 triliun sel penyusun tubuh yang terdiri atas sekitar 200 jenis sel.

Berbekal data detail setiap sel tubuh, autolisis akan mengerti bagaimana seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel, di bagian tubuh mana seharusnya sel itu berada dan berapa banyak jumlah tiap jenis sel yang ideal bagi tubuh.

Autolisis ini akan menghampiri sel-sel liar yang tidak ada dalam database rancangan dasar manusia.

Autolisis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel-sel mati, benjolan tumor, serta timbunan lemak yang sering menjadi sarang zat beracun.

Demikian kuasa Allah yang mengatur mekanisme dalam tubuh kita untuk menguatkan imunitas.

Sungguh besar kasih sayang Allah kepada kita hamba-Nya. “Dan, di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. adz-Dzariyat: 20-21)

Pesan ayat di atas mengisyaratkan bahwa pada diri manusia terdapat bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah.

Seperti perbedaan kemampuan, perbedaan bahasa, kecerdasan dan banyak macamnya anggota tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Lewat puasa, tanda-tanda kebesaran Allah itu semakin terkuak.

Bila sudah menikmati sahur saatnya bersiap subuhan.

Insya Allah, Allah rida menganugerahkan kepada kita semua, kesehatan, keselamatan, rahmat (kasih sayang-Nya), berkah (bertambahnya kebaikan), ampunan atas dosa-dosa kita, umur panjang, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini