Mengobarkan Spirit Berbuat Kebaikan di Bulan Mulia
foto: reuters/ammar awad
UM Surabaya

*) Oleh: Dr Amalia Irfani,
LPPA PWA Kalbar

Ramadan telah kita nikmati dalam beberapa waktu terakhir. Tentu saja ibarat hidangan yang mengenyangkan, menyehatkan dan akhirnya membahagiakan, tidak semua hamba Allah dapat dan mampu memanfaatkannya.

Banyak yang lalai, tidak peduli, atau mungkin tidak merasa penting untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan melakukan amaliah Ramadan.

Sikap acuh tak acuh tersebut, akhirnya membuat hidup tidak bernilai atau sia-sia, sehingga Ramadan begitu saja berlalu tanpa ada perubahan sikap, sifat bahkan bilangan ibadah.

Ramadan yang agung juga sering disebut sebagai rajanya bulan, bulan penuh berkah (Syahrul Mubaarok), karena hanya di Ramadan amal kebaikan umat Islam akan dibalas dengan berkah pahala berlipat ganda, dan dosa akan diampuni.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari Muslim).

Merugilah jika ada hamba Allah yang tidak berlomba-lomba melakukan amal saleh, karena kesempatan, kesehatan tidak akan datang dengan semangat yang sama.

Ibnu Abbas RA dia berkata, Nabi saw bersabda:

“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yakni kesehatan dan waktu luang”. (HR. Bukhari).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini