Hari Kebangkitan: Keguncangan Jiwa Pelaku Dosa
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Alquran mensinyalir bahwa kebanyakan pelaku dosa tidak meyakini adanya hari kebangkitan.

Hal inilah yang membuat mereka leluasa berbuat dosa. Ketika datang ayat-ayat yang menjelaskan kepastian datangnya hari kebangkitan, mereka menolak dengan berbagai argumentasi.

Oleh karenanya, ketika datang hari kebangkitan, terguncanglah jiwanya karena baru menyadari bahwa apa yang disampaikan nabi terbukti benar.

Hanya penyesalan yang bercokol, karena hari (kebangkitan) yang mereka tolak ternyata benar-benar menjadi kenyataan.

Pada saat itu, mereka merasa takut adzab yang telah diancamkan kepadanya. Alquran benar-benar membuktikan bahwa kehinaan bagi mereka yang menolak hari kebangkitan yang disebabkan sombong dan zalim.

Penolakan Hari Kebangkitan

Alquran menarasikan guncangnya situasi ketika pelaku dosa dibangkitkan dari alam kubur. Ketika di dunia, mereka menolak hari kebangkitan, dan tiba-tiba mereka dibangunkan kembali setelah kematiannya.

Mereka pun terbelalak dan mempertanyakan siapa yang membangkitkan mereka dari tidur panjang ini.

Mereka merasa kaget karena teringat nasihat nabi yang mengingatkan adanya hari kebangkitan.

Pada hari itu dikabarkan bahwa segala amal perbuatan seluruh manusia akan dibalas. Bagi yang berbuat baik akan dimasukkan surga, sementara bagi mereka yang berbuat buruk akan dijerumuskan ke dalam neraka.

Mendapat penjelasan itu mereka menolak dan bahkan melecehkannya dengan menyatakan sebagai berita palsu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini