Spirit ‘Iqra, Kunci Menjadikan Umat Islam Menang dan Maju
Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes.
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman mengatakan bulan Ramadan sangat istimewa. Dibalik keistimewaan tersebut karena ada peristiwa turunnya Al-Qur’an.

“Maka Ramadan sering disebut sebagai syahrur qur’an. Di samping itu, Ramadan menjadi salah satu bulan di mana waktu umat Islam di seluruh penjuru dunia membaca Alquran,” tutur Agus pada Ahad (24/3/2024) dalam Acara Buka Puasa yang diadakan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PWM DIY bekerjasama dengan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, panitia juga mengundang sebanyak 1200 santri dari Panti Asuhan Muhammadiyah-Aisyiyah se-DIY bertempat di Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta.

Agus menjelaskan, turunnya Al Quran berproses yang dimulai dari QS. al-Alaq ayat 1-5. Secara redaksional, Agus mengatakan, ayat ini merepresentasikan Nabi Muhammad Saw tatkala menerima ayat tersebut diawali dengan tidak bisa membaca.

Berulang kali diajarkan Malaikat Jibril, sampai kemudian ayat utuh turun, iqrabismi rabbikallażī khalaq. Dari sini kemudian manakala terus dihayati secara membumi, maka dengan spirit iqra ini menjadi salah satu rumus untuk meraih kesuksesan.

“Inti dari surah Al Alaq para mufasir memerintahkan kalau umat Islam ingin menang dan maju, maka spiritnya adalah spirit iqra (baca), spirit belajar, dan spirit mencari ilmu. Siapapun kita, kalau kita umat yang beriman rajin iqra (membaca, mencari ilmu), maka janji Allah orang itu akan diangkat derajatnya,” tutur Agus.

Agus mengungkapkan bahwa ayat tersebut sebagai perpaduan antara iman yang kuat dan ilmu luas, maka menjadi jalan Allah SWT untuk mengangkat derajat seseorang.

“Maka, mulai sekarang cita-cita menjadi orang yang beriman kuat, berilmu mantap harus kita tanamkan pada diri kita,” jelas Agus.

Selain itu, Agus juga mengungkapkan bahwa salah satu dilematika yang dihadapi seseorang dalam rangka meraih kesuksesan adalah rasa malas. Ini sebagai salah satu tantangan berat bagi seluruh umat manusia.

Karena itu, sebagai langkah arif dalam membumihanguskan rasa malas, Agus minta kader-kader Muhammadiyah untuk melawan secara paksa dari dalam diri masing-masing, sehingga dapat bersemangat kembali untuk menuntut ilmu meraih ilmu berkah dan manfaat agar bisa sukses. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini