Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengajak warga Muhammadiyah bersyukur kepada Allah SWT karena telah memilihkan tempat baginya di persyarikatan yang telah berusia satu abad lebih.
Ditakdirkan Allah SWT di Muhammadiyah ini, kata Sayuti, merupakan sebuah tanda cinta dan itu harus disyukuri bisa berada di organisasi yang usianya lebih dari satu abad ini.
“Kesyukuran telah ditempatkan di Muhammadiyah bisa dibuktikan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mempertahankan gerakan organisasi dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menjadi yang berkemajuan,” ujar Sayuti dalam Pengajian Persyarikatan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (25/3/2024).
Berada di dalam organisasi ini, imbuhnya, memberikan energi untuk tetap dan siap bergerak memajukan. Bahkan sampai usia yang ke 115 tahun dalam hitungan hijriyah, Muhammadiyah tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan untuk memajukan.
Catatan lain atas kesyukuran bisa ditempatkan di Persyarikatan Muhammadiyah adalah keberhasilan dalam dunia pendidikan. Keberhasilan tersebut tidak klaim sepihak, sebab pernyataan itu disampaikan oleh Robert W. Hefner.
Sayuti mengajak kilas balik terkait dengan inspirasi Kiai Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah. Meski Kiai Dahlan terinspirasi oleh Rasyid Ridho dan Jamaluddin Al Afghani, namun gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah itu genuin atau tidak sama persis dengan sumber inspirasinya.
“Tapi Jamaluddin Al Afghani, Rasyid Ridho tidak meninggalkan universitas, tidak meninggalkan rumah sakit, tidak meninggalkan sekolahan,” tutur Sayuti.
Sayuti menambahkan, persyarikatan dan AUM harus tetap sehat, efektif, dan efisien meski telah menjadi organisasi yang besar. Oleh karena itu diperlukan strategi baru, kultur baru, dan cara-cara baru yang inovatif bagi gerakan Persyarikatan Muhammadiyah ini. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News