Muhammadiyah Abad Kedua Targetkan Inovasi Bidang Pangan dan Energi
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto.
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto menyampaikan, di abad kedua sejak didirikan, Muhammadiyah perlu melakukan lompatan untuk lebih maju ke depan. Untuk ke arah sana, maka perlunya digaungkan, abad kedua Muhammadiayah adalah abad inovasi.

Pada era modern ini, umat Islam di seluruh belahan dunia mengalami ketertinggalan dari Barat. Padahal sebelumnya, pada abad pertengahan umat Islam mampu mencapai puncak peradaban yang gemilang.

Maka menurut Agung, Muhammadiyah harus menjadi bagian pokok untuk kembali mengambil peran sentral dalam membangun kembali peradaban Islam yang tertinggal di era sekarang dengan inovasi dan penemuan-penemuan.

Dalam konteks kehidupan di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam (SDA), menurut Agung menjadi laboratorium yang begitu luas dengan segala potensi untuk diteliti sehingga alam yang potensial itu dapat dimaksimalkan untuk kemajuan.

Termasuk dalam urusan pangan, di mana saat ini banyak negara mengalami krisis, maka perlu adanya penelitian dan inovasi di Indonesia supaya produksi pangan tidak lagi bergantung pada musim maupun cuaca.

“Potensi pertanian ini luar biasa, karena konflik ke depan itu konfliknya pangan dan konfliknya energi, kebutuhan pangan itu menjadi kebutuhan di mana-mana, sehingga yang menguasai akses pangan dan akses energi itu akan menguasai perekonomian dunia,” tutur Agung pada Rabu (3/4/2024 ) di Masjid Al Muttaqin, Piyungan, Bantul.

Menurutnya, jika sudah berhasil menguasai akses ekonomi maka juga akan menguasai peradaban dunia. Oleh karena itu, selain melakukan inovasi, Agung juga mendorong supaya ada penguasaan untuk kebijakan publik.

“Abad kedua memang kemudian harus jadi abad inovasi, dan abad inovasi nanti pada saatnya bukan hanya perguruan tinggi, tapi bagaimana sekolah-sekolah Muhammadiyah juga melakukannya,” imbuhnya.

Agung pada kesempatan ini juga menyinggung tentang peran media digital dalam kehidupan manusia. Menurutnya, warga Muhammadiyah tidak boleh anti terhadap perkembangan, melainkan harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi itu. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini