*) Oleh: Donny Syofyan,
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Tulisan ini hendak berbicara secara khusus tentang kitab suci agama-agama yang berada di tengah-tengah masyarakat yang pertama kali menjadi penerima wahyu Al-Qur`an. Dua kitab suci sangat menonjol, yaitu Taurat dan Injil. Al-Qur`an juga menyebutkan Zabur.
Sekarang ada sebuah kitab yang disebut Taurat yang masih ada di tangan orang-orang sezaman kita saat ini. Kitab ini pada dasarnya adalah lima kitab pertama dalam kumpulan yang lebih besar yang disebut Alkitab.
Alkitab itu sendiri terbagi menjadi dua bagian. Ada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, setidaknya dalam Alkitab umat Nahsrani.
Perjanjian Lama memiliki sekitar 39 kitab atau 46 kitab dalam tradisi Katolik. Lima kitab pertama ini disebut Taurat, dan konon itu adalah Taurat Musa.
Apakah ini Taurat yang dimaksud Al-Qur`an? Adakalnya Al-Qur`an berbicara tentang kitab yang ada di tangan orang-orang saat itu dan itu disebut Taurat.
Al-Qur`an juga berbicara tentang kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa. Apakah keduanya sama? Belum tentu.
Salah satu salinan Taurat tertua yang kita miliki adalah Kodeks Aleppo, yang berasal dari sekitar 1.000 tahun yang lalu, yang berarti sekitar 2.000 tahun setelah Musa.
Namun demikian, Gulungan Laut Mati yang ditemukan di Gua Qumran, di tepi Laut Mati, yang sekarang berada di wilayah Tepi Barat yang diduduki di Palestina, menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi dengan salinan kitab suci Ibrani saat ini.
Artinya sampai pada masa Gulungan Laut Mati, yaitu sekitar 2000 tahun yang lalu, Alkitab hampir sama, dari masa itu sampai sekarang, setidaknya ketika kita berbicara dengan Taurat dan Zabur.
Tapi itu pun sekitar 1200 tahun lebih lambat dari Musa. Jadi kita masih perlu bertanya bagaimana gulungan itu bisa sampai, dari kitab Musa sampai ke Gulungan Laut Mati?
Apakah ada perubahan, atau apakah semuanya tetap utuh? Kita tidak bisa sepenuhnya yakin, tetapi kita dapat melihat bahwa Taurat yang ada sekarang menggambarkan kematian Musa dalam kitab terakhir Taurat yang disebut “Kitab Ulangan.”