Membiasakan Diri dengan Sifat Pemaaf
foto: steemit
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Asy-Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah berkata jika engkau membiasakan dirimu dengan sifat pemaaf, maka dirimu akan tentram dan hatimu akan tenang dan kedudukanmu akan tinggi di sisi Allah dan disisi makhluk-Nya.” (Haditsul Masa’ 212)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (QS. Asy-Syura: 40)

Kewajiban orang yang berakal adalah hendaknya menguatkan jiwanya untuk senantiasa memaafkan sesama manusia dan tidak membalas keburukan dengan keburukan lagi.

Hal itu merupakan sifat orang orang yang berjiwa besar dan memang sangat sulit sekali karena ketika hati kita sakit butuh waktu untuk memaafkan.

Namun bagi orang orang yang berjiwa besar yang mengharapkan keridaan Allah semata dan melihat bahwa kalau maafkan maka Allah akan maafkan, dan maaf Allah itu lebih baik daripada kekecewaan hati dan lebih baik daripada ingin memuaskan hati ketika hati marah dan kesal kepada orang lain karena hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Insya Allah bermanfaat, Semoga dengan banyaknya yang menerima pesan kebaikan ini, akan menjadi amal saleh dan amal jariahmu. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini