Mu’ti Sebut Minal Aidin Wal Faizin Berasal dari Penyair Andalusia
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
UM Surabaya

Keluarga Besar Muhammadiyah Sulawesi Selatan menyelenggarakan acara Syawalan 1445 H pada Sabtu (20/04/2024). Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, memperkaya momen tersebut dengan mengungkapkan sebuah fakta sejarah yang menarik.

Dalam ceramahnya, Mu’ti membahas asal-usul ungkapan yang akrab di telinga umat Islam setiap Idulfitri, yakni “minal aidin wal faizin”. Ungkapan ini memiliki makna doa agar setiap individu dapat kembali kepada fitrahnya yang suci serta meraih kemenangan melawan hawa nafsu.

Namun, Mu’ti mengungkapkan bahwa asal-usul kalimat tersebut tidak berasal dari ajaran Rasulullah Saw, melainkan dari seorang penyair terkemuka asal Andalusia, Shafiyuddin al-Hilli.

Dalam konteks budaya, Mu’ti menjelaskan bahwa kalimat ini pertama kali diucapkan Al-Hulli bersama para perempuan Andalusia yang merayakan kegembiraan saat itu.

“Secara kultural tiap kali Idul Fitri kita mengucapkan ‘minal aidin wal faizin’, ini ungkapan yang berasal dari penyair Andalusia, penyair Spanyol, yang merayakan kegembiraan bersama dengan para perempuan Andalusia pada waktu itu,” terang Mu’ti.

Karena itulah, ungkapan tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya umat Islam. Meskipun tidak memiliki dasar hadis yang eksplisit, namun esensinya tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Ungkapan ini sebenarnya mengandung doa yang mendalam; harapan agar setiap individu menjadi hamba Allah yang kembali kepada fitrahnya yang suci, serta termasuk dalam golongan yang berhasil mengalahkan hawa nafsu dalam menjalani ibadah dan berusaha keras selama bulan Ramadan.

Mu’ti juga menambahkan bahwa selain ungkapan “minal aidin wal faizin”, umat Islam juga memiliki tradisi lain dalam mengucapkan selamat Idul Fitri yang berakar dari hadis Nabi. Ungkapan tersebut adalah “taqabbalallahu minna wa minkum”, yang berarti “Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) Yang Maha Mulia.”

Dalam tradisi Islam di Indonesia, ungkapan tersebut sering ditambahi dengan permohonan maaf lahir dan batin. Dengan demikian, kalimat lengkap yang menyemarakkan kegembiraan Idul Fitri adalah “taqabbalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.” Dengan penyatuan tiga ungkapan ini, umat Islam merayakan momen suci dengan doa dan permohonan maaf yang penuh makna. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini