Hasyim Jahya Dimakamkan Di Samping Makam Mbah Moen di Ma'la
Jenazah Ustaz Hasyim Yahya saat disalatkan di Masjidil Haram, dihadiri sekitar satu juta jamaah. foto: inilah.com
UM Surabaya

Cuaca cerah mengiringi pemakaman Ustaz Hasyim Jahja Jumat (28/4/2023). Jenazah almarhum dimakamkan di samping makam ulama besar, KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, di pemakaman Al Ma’la, Makkah, Arab Saudi.

Muchlis Hasyim Jahya (MHJ), anak almarhum Hasyim Jahja, mengaku bersyukur atas kelancaran pemakaman ayahnya.

“Alhamdulillah, pemakaman almarhum berjalan baik dan lancar. Dishalatkan sekitar satu juta jamaah Masjidil Haram setelah shalat Jum’at, dan langsung dikuburkan di Pemakaman Ma’la,”ujar Muchlis dalam keterangan tertulis.

Ia lalu menuturkan, sehari menjelang kepergian ulama yang karib disapa Ambo itu, Kamis (27/3/2023) sore, Makkah digelayuti mendung lalu turun hujan. Ambo disalatkan ba’da Jumatan di Masjidil Harram

“Masyaa Allah alhamdulillah mafi musykilah (tidak ada masalah) lancar semuanya Bang,” tutur MHJ, selepas salat subuh, Sabtu (29/4/2023) tadi pagi 06.16 WSA atau 10.16 WIB, lewat sambungan seluler dari kediaman Ambo di kawasan Baqa Quraysh, Makkah.

MHJ menyampaikan terima kasih atas doa dan ucapan duka yang disampaikan oleh sahabat dan kerabat dari seluruh tanah air.

“Atas nama keluarga, saya menghaturkan terima kasih kepada semua handai taulan yang mendoakan almarhum ayahanda kami. Dan mohon dimaafkan kekhilafan almarhum Ambo,” ujar pendiri media inilah.com itu.

MHJ lalu mengisahkan, sejak menjelang akhir Ramadan, kondisi kesehatan almarhum kurang fit.

“Di awal sampai pertengahan Ramadan, Ambo masih menunaikan puasa. Empat hari terakhir kesehatannya menurun dan tidak puasa,” tutur MHJ seraya menambahkan setelah Lebaran hari Jumat, Ambo masuk RS King Abdul Azis.

Selama empat hari di RS (Sabtu, 22/4/2023- Selasa, 25/4/2023), almarhum Ambo minta pulang dan diizinkan oleh dokter yang merawat.

Dua hari di rumah almarhum hanya berbaring di atas ranjang dengan didampingi putra-putri dan beberapa cucunya yang bermukim di Makkah.

Subhanallahu, hari Kamis 27/4 sejak siang cuaca di Makkah mendung, sampai Ambo wafat menjelang sholat Ashar, sekira pukul 16.30 waktu Saudi atau 20.30 WIB,” jelas MHJ menambahkan setelah itu di Makkah turun hujan hingga hari Jumat subuh (28/4/2023).

Kabar wafatnya sang mujahid Ambo pun menyebar ke berbagai penjuru lewat media online dan media sosial (medsos).

Ribuan ucapan duka dan doa disampaikan berbagai lapisan masyarakat di tanah air. Itu terlihat di puluhan WAG.

Yang sungguh merupakan qadarallah, kata MHJ, adalah saat jenazah dibawa ke Masjidil Haram menjelang salat Jumat, cuaca cerah.

Begitu pun seusai dialati dan kemudian dibawa ke pemakaman Ma’la awan di atas Kota Suci kembali mendung.

“Subhanallahu alhamdulillah, saat di Ma’la jenazah Ambo sempat disholati lagi oleh sekitar 60-an jamaah sahabat Ambo dari Dammam, Riyadh dan Madinah yang datang ikut pemakaman. Sampai selesai cuaca terang. Abang bisa lihat di video, terima kasih ya Bang, salam untuk kakak dan semua sahabat di Surabaya,” kata MHJ.

Sebelum mengakhiri kisahnya MHJ menuturkan bahwa atas rida Allah Ta’ala almarhum Ambo bisa dimakamkan di Ma’la. Seperti almarhumah Asmah istri Ambo yang wafat, tahun 2012 lalu.

Sebab, ujar MHJ, hari Jumat itu hari libur di Arab Saudi. “Izin belum dapat sewaktu jenazah akan di bawa ke Masjidil Harram, alhamdulillah izinnya keluar. Hanya warga negara Saudi yang memenuhi syarat dan ketentuan serta orang yang memiliki kekhususan yang diizinkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk dikuburkan di Ma’la tempat istri Rasulullah dimakamkan”. (*)

Penulis: Ferry Is Mirza DM, Aktivis Muhammadiyah dan Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jatim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini