*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Kaidahnya adalah tidak menganggap remeh amalan kebaikan walau kecil atau sepele. Karena semua amalan tersebut akan dihisab (ditimbang) jadi tetaplah kerjakan dengan ikhlas.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun (ukuran yang kecil atau sepele), niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7)
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (di mukanya).” (QS. Ali Imran: 30)
“Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).” (QS. Al Kahfi: 49)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah:
“Ayat ini memotivasi untuk beramal baik walau sedikit.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 932)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata pada Jabir bin Sulaim:
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya.” (HR. Abu Daud)
Dan masih ada beberapa hadits lagi yang memotivasi kita untuk tetap beramal walau kecil/sedikit.
Memang tidak mudah bangun di sepertiga malam terakhir, ada beberapa faktor penyebabnya. Bisa karena kelelahan bekerja, begadang atau pun sakit.
Tapi tetaplah diusahakan untuk bangun dan salat walau sempatnya hanya dapat witir satu rakaat tentu dibarengi dengan doa.
“Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia salat satu rakaat sebagai witir.”
(HR. Bukhari)
Selama belum azan subuh maka doa-doa kita Allah kabulkan, insya Allah.
“Allah Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malamnya hingga tersisa sepertiga malam yang terakhir. Allah SWT berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari)
Insya Allah, Allah mudahkan kita semua untuk bangun di sepertiga malam terakhir.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News