Bikin Haru, Mahasiswa Palestina Bacakan Puisi “Tanah Ini Milik Kami”
Sondos Jehad Shnewra mahasiswa Palestina saat membacakan puisi di Aksi Bela Palestina. foto: um surabaya
UM Surabaya

Sondos Jehad Shnewra membacakan puisi berantai berjudul “Tanah Ini Milik Kami” di halaman At Tauhid Tower pada Selasa (7/5/2024).

Pembacaan puisi dilakukan bersama mahasiswa asing lainnya, Monthita Boonmaloet (Thailand), Ansoree Dakama (Thailand) Fares Alsadig shomo Ibrahim (Sudan), Furkon Kasor (Thailand), Taofid Jehleng (Thailand), Niwasee Nitayarak (Thailand) dan Mohammed Akram Mohammed Ezzaldeen (Yaman) dan Karisma (Indonesia)

Aksi yang diikuti mahasiswa dan civitas akademika UM Surabaya tersebut menjadi respons atas kebrutalan Israel yang hingga hari ini justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.

Sondos saat menyaksikan teater pembebasan ia meneteskan air mata, lantaran ia memiliki trauma masa kecil atas kebrutalan Israel kepada masyarakat Gaza.

“Aku harap ini cukup buat Palestine agar bisa bebas. Aku punya pengalaman disana, aku merasakannya. Aku pernah melihat semuanya, sangat mengerikan,”ujar Sondos.

Dia mengucapkan terimakasih kepada Universitas Muhamadiyah (UM) Surabaya untuk acara ini.

Baca juga: Aksi Teatrikal Pembebasan Palestina di UM Surabaya

“Aku bahagia dengan perasaan kalian, terima kasih untuk hari ini dan aku harap Palestine Merdeka berharap orang Indonesia dapat berdoa di masjid Aqsa,” ujarnya.

Dalam pembacaan puisi yang dibacanya ia berharap akan datang hari di mana negaranya terbebas dari ancaman dan tawanan musuh.

“Saya berdoa dan sangat berharap Palestina bisa menjalani hari-hari yang damai dan tenteram tanpa ada perasaan cemas setiap hari,” papar perempuan yang sedang mengambil studi Pascasarjana di UM Surabaya tersebut.

Berikut Puisi “Tanah ini Milik Kami yang dibaca saat aksi bela Palestina di UM Surabaya:

This Land Belongs to Us

Our children’s food here is wasted.
The sound of crying became fainter.
we were covered in dust
We have passed these wells before anyone else.
O, honorable people.
This land belongs to us.
The plants that grow on this land also belong to us.
The crude oil underneath and everything here is ours
In this land, the Past and future are ours.
But why, in cold weather, do we only dress naked?
Why is it that when we are hungry, we only face hunger?
Why are we drowning in the black pool of these wells?
Every day, we have to protect our lives
Every day takes the sun, dusk, and night.
Hide and pray.
I hope there is still tomorrow to fight.
It’s time for the holidays.
The whole world is happy and safe to meet relatives

Terjemahan:

Tanah Ini Milik Kami

Makanan anak-anak kami di sini dihambur-hamburkan.
Suara tangisan semakin ringkih
Yang berpelukan pada debu debu
Kami telah melewati sumur-sumur ini sebelum yang lainnya .
Wahai orang-orang terhormat .
Tanah ini milik kami .
Tanaman di atasnya milik kami.
Minyak mentah di bawahnya milik kami dan segala yang ada.
Di tanah ini Dulu dan yang akan datang adalah milik kami.
Tapi mengapa dalam kedinginan, kami hanya berbusana ketelanjangan?
Mengapa dalam lapar, kami hanya menyantap kelaparan?
Mengapa kami tenggelam di tengah kubangan hitam di sumur-sumur ini?
Setiap hari menjaga nyawa
Setiap hari memungut mentari, senja, dan malam.
Bersembunyi dan berdoa.

(ded/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini