*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Nabi shallallahu alaihi wasallam ada pembelanya. Abu Jahal pun ada pembelanya.
Tauhid dan sunah ada pembelanya. Syirik dan bid’ah pun ada pembelanya.
Kebenaran dan kemuliaan ada pembelanya. Sebaliknya, kebatilan dan kehinaan pun ada pembelanya.
Maka, lihatlah di mana posisi Anda, siapa yang Anda bela, kebenarankah, atau kebatilankah?
Jika Anda ingin mulia, maka tidak ada pilihan lain kecuali membela kebenaran, tauhid, dan sunah yang diperjuangkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Renungilah firman Allah Ta’ala tentang dua pembela yang saling bertentangan itu :
أَلَاۤ إِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
“Ingatlah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung”. (QS Al-Mujadilah 22)
أَلَاۤ إِنَّ حِزۡبَ ٱلشَّیۡطَـٰنِ هُمُ ٱلۡخَـٰسِرُونَ
“Ingatlah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah yang merugi.” (QS Al-Mujadilah 19)
Oleh karena itu, jadilah pembela kebenaran dan kemuliaan.
Jangan kau bela kebatilan dan kehinaan!
Semoga bermanfaat dan Allah Ta’ala memberkahi. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News