SUMU Gelar Saladin Camp Bahas “Roadmap” Nabawiyah Pembebasan Baitul Maqdis
Kopdar Nasional para pengusaha SUMU di Yogyakarta.
UM Surabaya

Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) menyelenggarakan Saladin Camp dengan tema “Roadmap” Nabawiyah Pembebasan Baitul Maqdis dan Kopdar Nasional para pengusaha SUMU di Yogyakarta dari tanggal 30-4 Mei 2024.

Acara Saladin Camp dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan masyarakat, mulai pengusaha, akademisi, hingga aktivis yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan ada juga peserta dari Malaysia dan Palestina. Acara ini mengundang Prof. Dr. Abd. Al-Fattah El-Awaisi, Pakar Pembebasan Baitul Maqdis dari Inggris sebagai narasumber utama.

Prof Abd. Al-Fattah adalah Guru Besar Hubungan Internasional dan merupakan Fellow dari Royal Historical Society, Inggris Raya dan merupakan pendiri dari Studi Master dan Doktoral tentang Islamicjerussalem Bayt Al-Maqdis di universitas-universitas terkemuka di Inggris, Turkiye, dan Malaysia.

Ghufron Mustaqim selaku Pendiri dan Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) menyampaikan, yang membedakan pengusaha SUMU dengan yang lain adalah komitmen untuk memajukan usaha dalam rangka mengumpulkan harta yang dapat digunakan sebaik-baiknya untuk berjuang di jalan Allah.

Dan kisah tragis genosida oleh Zionist yang terjadi di Gaza dan Rafah hari ini memberikan peluang emas semua umat Islam untuk berbuat sesuatu demi pembebasan Baitul Maqdis di masa depan.

Saladin Camp adalah camp pertama dan satu-satunya di Indonesia dari Syeikh Abd Al-Fattah El-Awaisi yang secara detail dan komprehensif membedah tentang “Roadmap” Nabawiyah yang berkaitan dengan periode-periode atau langkah-langkah yang dipraktikkan oleh Nabi dulu dalam membebaskan Baitul Maqdis.

“Untuk membebaskan Baitul Maqdis, tentu tidak hanya bisa dilakukan oleh satu elemen, tapi harus antar elemen, baik itu aktivis, akademisi, pemerintah, dan pengusaha harus bisa bersama-sama bersinergi untuk melakukan hal ini,” kata Ghufron saat memberikan sambutan pembukaan Saladin Camp, Selasa (30/4/24).

“Saya yakin buat teman-teman yang coba membesarkan usahanya, menambah karyawan,  ekspansi bisnis, dan kemudian meniatkannya untuk berjuang di jalan Allah seperti juga diteladankan oleh KHA Dahlan dalam merintis Muhammadiyah, saya yakin seribu persen insya Allah usahanya akan penuh berkah,” ucap Ghufron.

Syeikh Abdul Fattah dalam camp tersebut menekankan, Baitul Maqdis menempati posisi yang istimewa bagi umat Islam. Karena selain Masjidil Aqsa adalah kiblat pertama bagi umat Islam dan tempat Rasulullah SAW naik ke langit dalam rangkaian peristiwa Isra’ dan Mi’raj, banyak kisah para Nabi dan Rasul di Al-Qur’an berlatar belakang tempat di Bumi Baitul Maqdis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini