Rakerwil II Majelis Tabligh Jatim Bahas 4 Agenda Strategis, Termasuk Soal UAH
UM Surabaya

Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim bakal menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II, Kamis (23/5/2024).

Kegiatan tersebut digelar di Aula K.H. Mas Mansur Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya.

Rakerwil akan dihadiri 222 orang yang berasal dari unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim 178 orang, personalia Majelis Tabligh PWM Jatim 31 orang, Ketua dan Wakil Ketua PWM Jawa Timur 2 orang, dan undangan khusus 11 orang.

“Temanya, “Silaturrahim untuk Dakwah Mencerahkan dan Menggembirakan”. Ini acara yang penting dan strategis. Karena akan dihadiri para tokoh Muhammadiyah dalam bidang dakwah,” ungkap Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim Munahar MPdI.

Beberapa tokoh Muhammadiyah dijadwalkan hadir adalah Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah KH. Fathurrahman Kamal, Lc. MSI, Wakil Ketua PWM Jatim KH. Dr. M Sulthon Amien, Wakil Ketua PWM Jatim KH. Dr. M. Sholihin Fanani, dan Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim KH. Abdul Basith MPd.I

Munahar menerangkan rakerwil ini bertujuan untuk memperkokoh hubungan silaturahmi antara pimpinan dan anggota majelis tabligh wilayah dan daerah.

Kegiatan ini akan menyoroti beberapa topik penting dalam konteks dakwah yang mencerahkan.

Pertama, Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM). Di mana majelis tabligh berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan mubaligh Muhammadiyah, sehingga dakwah yang dilakukan dapat mencapai tingkat keunggulan.

Kedua, pembinaan dan pengelolaan Masjid serta Taman Pendidikan Al-Qur’an. Hal ini terkait dengan strategi dan pengembangan dalam pengelolaan masjid dan taman pendidikan Al-Qur’an sebagai sarana dakwah yang efektif.

“Pengelolaan ini meliputi aspek fisik, pengajaran, dan penggunaan teknologi yang relevan,” papar Munahar yang juga kepala SD Muhammadiyah 6 Surabaya ini.

Ketiga, Dakwah Digital melalui majelistabligh.id. Di era digital, penting untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana efektif dalam menyebarkan dakwah.

Di sinilah peran dan manfaat platform majelistabligh.id dalam meningkatkan dakwah digital sangat dibutuhkan.

Keempat, isu terkait gerakan ideologi lain yang menyerang ulama Muhammadiyah Ustaz Adi Hidayat (UAH) juga tidak lepas dari pembahasan.

“Meskipun dalam waktu yang terbatas, setidaknya akan muncul rekomendasi bagaimana hal tersebut tidak terulang,” pungkas Munahar. (wh)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini