Kader Muhammadiyah Diharap Berdiaspora Juga ke Negara Asia Timur
Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim.
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang membidangi kepesantrenan, Kiai Saad Ibrahim mendorong supaya lulusan pesantren Muhammadiyah tidak hanya melanjutkan pendidikan di kawasan Timur Tengah saja.

Melainkan alumni pesantren Muhammadiyah juga diminta untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke sumber-sumber pengetahuan yang dimensi sainsnya tinggi. Kiai Saad berpesan itu karena untuk menjaga keberimbangan ilmu di penerus Muhammadiyah, sebab sejak awal Muhammadiyah sudah dikenal integratif.

Tidak hanya ke kawasan Timur Tengah dan Barat, tapi juga menempuh studi lanjut sampai ke Asia Timur seperti ke Cina, Jepang, maupun Korea Selatan. Selain menempuh pendidikan, alumni pesantren Muhammadiyah di sana juga berdakwah – menyampaikan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin.

“Disinilah tugas anak-anak kita ini sebagai duta Muhammadiyah untuk kemudian bisa berkiprah dalam negara-negara seperti itu,” kata Kiai Saad Ibrahim pada Sabtu (18/5/2024) dalam Pelepasan Siswa Kelas 6 Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, di Sportorium UMY.

Belajar berbagai bidang ilmu pengetahuan, dan ilmu agama di Barat sampai Timur dunia ini, kata Kiai Saad merupakan usaha meneruskan khittah pendidikan yang dimiliki oleh KH. Ahmad Dahlan yang memang sejak awal mengusung konsep pendidikan integratif.

Merujuk Surat Fatir ayat 27 sampai 30, Kiai Saad menjelaskan tentang ciri-ciri ulama. Diantara ciri-ciri ulama dalam ayat tersebut adalah menanamkan jiwa dan imannya mengenai Allah SWT, memahami fenomena atau tanda-tanda alam – yang mengantarkan pada pengetahuan tentang Allah SWT.

“Fenomena itu harus mengantarkan kita kepada Allah. Berangkatnya dari Allah dalam proses tetap, kemudian berhubungan dengan Allah dan hasilnya pun kemudian harus sampai kepada Allah,” ungkap Kiai Saad.

Ciri lain ulama adalah memahami fenomena sosial,  artinya seorang ulama juga dituntut untuk memiliki ilmu politik, sosiologi, antropologi, dan lain sebagainya. Berbagai ciri tersebut, imbuhnya, tidak lain untuk mengantarkan ulama dan manusia kepada Allah SWT – dari-Nya berasal dan kepada-Nya kembali. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini