Hakikat Kehidupan dan Kematian
foto: afp/jewel samad/getty images
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Life and death are in God’s hands. Fate is a certainty, but life must go on.”

(Hidup dan mati ada dalam genggaman Ilahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan)

Kehidupan dan kematian adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Sebagai umat muslim, kita meyakini bahwa kehidupan dan kematian adalah kehendak Allah SWT yang harus kita terima.

Hakikat kehidupan adalah sebagai ujian dan kesempatan untuk memperbaiki diri, beribadah kepada Allah SWT, dan bermanfaat bagi sesama.

Sehingga setiap kebaikan yang kita lakukan di dunia akan memberikan manfaat baik bagi kehidupan kita di akhirat nanti.

Hakikat kematian adalah sebagai suatu keniscayaan yang akan dialami oleh setiap manusia.

Setelah kematian, manusia akan menghadapi hari pengadilan di hadapan Allah SWT untuk dimintai pertanggungjawaban atas segala tindakan yang dilakukan selama hidup di dunia.

Tentang hakikat kehidupan dan kematian Allah SWT berfirman:

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Qs. Al-Mulk:2)

Dengan memahami hakikat kehidupan dan kematian serta mengamalkan ajaran Islam, kita dapat menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan meningkatkan keimanan pada Allah SWT.

Sehingga ketika menghadapi kematian, kita siap untuk menghadapinya dan meraih ridho Allah SWT.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini