Pergerakan dakwah Muhammadiyah-Aisyiyah di basis Ranting Desa Masangan Wetan Cabang Sukodono Sidoarjo terus menggeliat dan tiada lelah memberikan, membantu dan melayani kebutuhan dan persoalan warga masyarakat. Hal itu merupakan bagian dari perwujudan Muhammadiyah sebagai gerakan sosial dakwah, semua pergerakan sosial yang dilakuan oleh aktivis Muhammadiyah adalah bernilai dan diniatkan ibadah.
Dan bermakna Muhammadiyah harus terus melayani terhadap persoalan yang dihadapi warga yang miskin, anak yatim dan warga lemah.
Tausiah ini disampaikan oleh Gus Sholikh Al Huda, Ketua Ranting Muhammadiyah Masangan Wetan pada saat iftitah rapat kordinasi dan persiapan agenda dakwah Muhammadiyah Ranting Masangan Wetan, Kamis (30/5/2024). Rapat digelar di Rumah Dakwah Muhammadiyah Ranting Masangan Wetan dikuti sekitar 15 anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Sejumlah agenda dakwah dibahas dalam rapat tersebut, yakni khitanan massal untuk 30 anak yatim.
“Alhamdulillah sudah ada 19 anak yang daftar. Nanti juga ada bakti sosial (baksos) pemberian alat sekolah bagi 100 anak yatim, yang akan dilaksanakan Ahad, 7 Juli 2024 di Balai RT 33 Grand Masangan Sukodono Sidoarjo,” jelasnya.
Selain itu juga dibahasan persiapan kegiatan Majelis Taklim “Sopo Tresno” Muhammadiyah Masangan Wetan yang akan dilakukan setiap bulan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga jamaah Muhammadiyah Masangan Wetan dengan model potcast.
Selanjutnya dibahas persiapan Iduladha yang insyaallah Ranting Muhammadiyah-Aisiyah akan mengadakan pengumpulan dan pembagian daging untuk jamaah Muhammadiyah.
“Juga ada pembahasan unit usaha travel Agency Safar Utama yang merupakan unit usaha Muhammadiyah Ranting yang bergerak di bidang transportasi pelayanan wisata yang bekerjasama dengan PO Bus di seluruh Jawa Timur,” jelasnya.
Ada juga Bintang Snack, merupakan unit usaha Ranting Muhammadiyah Masangan Wetan yang bergerak bidang Cattring dan Snack.
“Kita melayani kebutuhan catering untuk pengajian, acara sekolah dan lainnya. Ini semua ini merupakan wujud dari komitmen model Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah Entrepreneur. Sebuah model ranting yang kita pingin para pengurusnya berdaya secara sosial ekonomi agar dalam berdakwah mengembangkan Muhammadiyah lebih fokus dan kemudian dilanjut pemberdayaan jamaah,” tambah pria yang sehari hari sebagai pengajar di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
