Secara alami organisasi akan mengalami empat tahap utama dari siklus kehidupan, yaitu lahir, tumbuh, pertumbuhan, penurunan, dan kematian.
Meski Muhammadiyah telah memiliki segudang amal usaha dan seperangkat basis pemikiran, membayangkan kelangsungan hidup Persyarikatan dibutuhkan untuk mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.
Muhammadiyah saat ini terus bertumbuh. Dari lingkup lokal di Yogyakarta, meluas hinggal level nasional, dan saat ini menjangkau taraf internasional.
Saat ini, ada Muhammadiyah Amerika, Muhammadiyah Australia sudah legal, kira-kira 100 tahun lagi akan jadi apa? Banyak yang akan berubah pada masa-masa yang akan datang,” ucapnya
Selain persebaran ideologi yang mulai masuk dunia global, Muhammadiyah juga terus menambah kuantitas dan kualitas amal usaha.
Berdasarkan data terakhir, Muhammadiyah saat ini memiliki 440 pesantren, 20.233 TK/Paud, 2.817 SD/MI, 1.826 SMP/MTs, 1.364 SMA/MA, 171 perguruan tinggi, 355 rumah sakit/klinik, dan 562 panti asuhan.
Ada 8 Program Prioritas Muhammadiyah sekarang. Pertama, peneguhan paham Islam dan ideologi Muhammadiyah di seluruh tingkatan pimpinan persyarikatan, organisasi otonom, majelis dan lembaga serta biro atau bagian, amal usaha, serta anggota Muhammadiyah.
Kedua, penguatan dan penyebarluasan Risalah Islam Berkemajuan baik di lingkungan internal maupun eksternal Muhammadiyah yang menjadi pandangan keislaman Muhammadiyah.
Ketiga, memperkuat dan memperluas basis umat di akar-rumput dalam kesatuan langkah Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah, Dakwah Kultural, dan Dakwah Komunitas sehingga keberadaan dan peran Muhammadiyah semakin kokoh dan luas.
Keempat, mengembangkan Amal Usaha Unggulan dan Gerakan Ekonomi Muhammadiyah secara lebih intensif dan masif sehingga Muhammadiyah semakin kuat, mandiri, dan berperan optimal dalam memajukan umat dan bangsa.
Kelima, mengintensifkan dan memperluas dakwah di kalangan generasi milenial (generasi Y), generasi Z, dan generasi Alpa dalam usaha menanamkan nilai-nilai keagamaan, moral dan etika, serta orientasi sosial dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal yang berperadaban mulia.
Keenam, reformasi kaderisasi dan pendiasporaan kader Muhammadiyah ke berbagai struktur dan lingkungan Persyarikatan, umat, bangsa, dan level global dalam membawa misi dakwah dan tajdid menuju tercapainya tujuan Muhammadiyah.
Ketujuh, reformasi organisasi dan digitalisasi sistem organisasi yang tersistem sehingga keberadaan dan gerak Muhammadiyah semakin profesional, maju, dan modern.
Kedelapan, Memperluas dan melembagakan Internasionalisasi Muhammadiyah secara lebih terprogram dan terstruktur dalam usaha menyebarluaskan dan memajukan misi dakwah dan tajdid yang rahmatan lil- ‘alamin.(*)
(Disampaikan Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dalam acara Dialog Ideopolitor di UAD, 6 Mei 2023)