Wakil Ketua PWM Jatim Ingatkan Mubaligh Muhammadiyah Tidak Khutbah Iduladha Berbau Politik
Dr Sholihin Fanani, MPSDM.
UM Surabaya

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr. Sholihin Fanani, MPSDM mengingatkan kepada para mubaligh Muhammadiyah untuk tidak membuat gaduh dengan menyampaikan khutbah berbau politik saat menjadi imam dan khatib salat Iduladha.

“Saya berharap isi atau materi ceramah mubaligh Muhammadiyah saat iduladha  sudah tidak lagi mengkritik pemerintah atau membuat gaduh umat,” tegasnya dalam zoom meeting dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Idul Adha 1445 H yang diselenggarakan Majelis Tabligh PWM bersama Majelis Tabligh PDM dan Takmir Masjid/Musholla Muhammadiyah se-Jawa Timur, Kamis (13/6/2024) malam.

Menurutnya, sudah tidak pada tempatnya mimbar ceramah diisi dengan materi mengkritik pemerintah atau tentang politik. Dijelaskannya, agar tidak kecolongan terhadap materi atau isi khutbah saat Iduladha, panitia salat harus berani untuk meminta materi khutbah para khatib atau mubaligh yang akan menjadi imam dan atau khatib salat.

“Kudu wani njaluk materi. Bilang ke para khatib, materinya harus disortir agar tidak berpotensi memecah belah umat. Kalau bisa dapat materinya, kan bisa dijadikan buku,” ujar Abah Shol, sapaan akrab ustad Sholihin Fanani.

Pada kesempatan ini, Ustaz Sholihin berpesan agar para mubaligh Muhammadiyah saat khutbah Iduladha nanti harus mengedepankan kolaborasi dengan majelis atau lembaga lain seperti Dikdasmen atau Lazismu.

“Mumpung ini masih tahap PPDB, maka akan menjadi lebih baik kalau dalam ceramah Iduladha itu juga diselipkan promosi sekolah-sekolah atau berkurban dengan menyerahkan pada lembaga yang resmi. Tidak di sembelih sendiri-sendiri,” terangnya.

Senada dengan hal ini, Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim Prof. Biyanto juga menyampaikan, ceramah para mubaligh Muhammadiyah saat salat Iduladha nanti harus sudah menjauhkan dari isu-isu politik khususnya pilkada termasuk informasi seputar BSI, dan tambang.

“Apa yang diputuskan PP Muhammadiyah cukup diketahui dan ditindaklanjuti. Tidak perlu dijadikan bahan ceramah, biar umat bisa fokus dan sesuai dengan momentumnya yaitu tentang berkurban,” ungkapnya. (abdul Wahab)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini