Ketidakpuasan Hanya Akan Menyisakan Rasa Perih Bagimu
foto: muslim sg
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Jumah Mubarak

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim: 7)

Merasa lemah dan kurang seringkali membuat kita sukar untuk bersyukur. Ketidakpuasan yang muncul hanya akan menyisakan rasa perih bagi diri sendiri.

Sebuah kesia-siaan karena kita gagal menikmati kebesaran dan kelimpahan rahmat yang dianugerahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Syukur memiliki tiga dimensi:

1. Syukur dengan hati, yaitu dengan senantiasa mengingat nikmat yang telah diterima.

2. Syukur dengan lisan, yaitu dengan memuji Allah yang telah menganugerahkan nikmat.

3. Syukur dengan anggota tubuh, yaitu dengan menggunakan nikmat tersebut secara pantas.

Sesungguhnya, bersyukur adalah hal yang sangat berat. Dalam Al-Qur’an, hanya ada dua sosok selain Nabi Nuh yang disebut Allah karena keahlian mereka dalam bersyukur, yaitu Nabi Ibrahim.

Para Nabi dengan derajat Ulul Azmi, meskipun dihujani ribuan cobaan, tetap mampu menunjukkan rasa syukur mereka.

Dan Al-Qur’an adalah nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada kita, melebihi segala kenikmatan duniawi yang bisa kita rasakan.

Betapa merugilah kita jika sampai meninggalkan dan menjauh dari Al-Qur’an.

Jangan menunggu waktu, selagi punya waktu marilah kita mengaji dan mentadaburi Al- Qur’an.

Insya Allah bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini