Dahsyatnya Bahagia Bersama Kekasih Tercinta
foto: islam online
UM Surabaya

*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan

Siapa yang tidak bahagia dengan kekasih hati yang sangat dicintaiya?

Mencintai dan kemudian di cintai adalah sebuah kebahagiaan yang tiada banding.

kada ada yang mencintai tidak mendapatkan cinta, namun beda halnya dengan mencintai Allah dan Rasulnya, selagi kita mencintai maka Allah adalah Mahacinta.

Begitu pula mencintai Rasulullah saw, cinta kita pasti terbalas dengan dahsyat, karena Rasulullah adalah manusia pecinta umatnya, maka cinta kita mesti terbalas.

Rasulullah saw bersabda:

عن أنس رضي الله عنه، قال ؛ إن أعرlبيا قال لرسول الله صلى الله عليه وسلم ؛ متى الساعة؟ قال له رسول الله صلى الله عليه وسلم ؛ (( ما أعددت لها؟ )) قال ؛ حب الله و رسوله ؛ قال ؛ (( أنت مع من أحببت )) (رواه البخاري ومسلم )

(An Anasin RA. Qoola; inna a’raabiyan qoola lirosulillahi saw.,: mataa assaa ‘atu? qoola lahu Rosulullahi SAW.: ((maa a’dadta lahaa?)) Qoola ; hubba Allahi warosuulihi; qoola; ((anta ma’a man ahbabta)) Rowahu al-Bukhori wa Muslim).

“Dari Anas ra berkata: Bahwasannya ada seorang Badui bertanya kepada Rasulullah saw, “Kapan hari Kiamat terjadi?” Rasulullah saw menjawab; “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya? “Orang itu pun menjawab; “Cinta kepada Allah dan Rasulnya. “Rasulullah bersabda; Engkau nanti akan bersama orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Kandungan Hadis

1. Seorang Badui dan Rosulullah.

2. Kata kunci pernyataan Rasulullah, “Bahwa orang akan bersama dengan orang yang di cintainya.

Di dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ اِنْ كَا نَ اٰبَآ ؤُكُمْ وَاَ بْنَآ ؤُكُمْ وَاِ خْوَا نُكُمْ وَاَ زْوَا جُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَ اَمْوَا لُ ٭ِ قْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَا رَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَا دَهَا وَ مَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَاۤ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَ جِهَا دٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَ بَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَ مْرِهٖ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ

“Katakanlah, Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At-Taubah 9: Ayat 24)

Kandungan Ayat

Allah menunjukkan pemandangan sebagai berikut;

1. “Katakanlah, Jika bapak-bapakmu

2. Anak-anakmu

3. Saudara-saudaramu

4. Istri-istrimu

5. Keluargamu

6. Harta kekayaan yang kamu usahakan

7. Perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya

8. Dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai

Dari delapan poin di atas lebih menjadi kecintaan bahkan kebanggaan, sebagai penghalang cintanya kepada Allah dan rasulnya, mama akan lahir sebuah sanksi sebagai berikut; yaitu Allah akan memberikan keputusan-Nya.

Membiarkan mereka, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” Dalam bahasa ekstrem, Allah membuang mereka tidak memedulikannya.

Semoga kita adalah manusia pencinta Allah dan rasuknya di atas segalanya. Semoga Allah SWT merahmati kita. aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini