Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sambungrejo mengadakan Kajian Subuh di Masjid Al-Kautsar, Sukodono, Sidoarjo, Ahad (30/6/2024).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber ustaz Dr. Syakir Jamaluddin, MA, anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
Dalam tausiahnya, Syakir Jamaluddin membahas masalah seputar ibadah. Masalah mendasar ini sangat penting, mengingat banyak orang mengalami kesulitan untuk salat lima waktu secara konsisten karena kesibukan, malas, atau gangguan lainnya.
Belum lagi Mencapai kekhusyukan dalam salat bisa menjadi tantangan, terutama di tengah kesibukan dan gangguan sehari-hari.
“Lalu sudah benarkah salat kita?” ujar Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Syakir juga membahas beberapa hal tentang kontroversi hadis seputar salat dalam putusan Fatwa Tarjih Muhammadiyah.
“Karena hal ini dianggap sangat penting, karena salat merupakan penentu dari ibadah yang lainnya,” tegasnya.
Dia lalu memberi contoh dalam menjawab ucapan muazin assalatu khoirum minannaum. Biasanya ada yang menjawab sodaqta wabarorta. Ternyata hadis itu palsu dan tidak berdasar.
“Maka, ketika muazin mengumandangkan assolatu khairum minannaum, maka jawabannya sama dengan apa yang diucapkan muadzin,” tegas Syakir.
Menurut dia, salat merupakan urusan ibadah yang luar biasa. Bahkan jika ada yang mengaku Islam tapi tidak salat, maka sejatinya dia sudah kufur kepada Allah dan sebagian ulama juga berpendapat untuk tidak mau menyolatkan jika dia meninggal,
Syakir juga mengingatkan masih banyak masjid Muhammadiyah yang waktu subuhnya tidak menambahkan 8 menit sesuai dengan maklumat dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Saking pentingnya urusan ibadah ini sampai ulama juga berpesan, ketika seseorang sudah jauh dari Allah dan ingin kembali kepada Allah dan bingung mau dimulai dari mana maka mulailah dari memperbaiki salatnya,” pungkas dia.
Di tempat yang sama, Ketua PRMĀ Sambungrejo Ikhwanul Muslim merasa senang dengan kehadiran pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah di kegiatan periodik ini.
“Kajian Bakda Subuh yang digagas sejak tahun 2022 ini. Alhamdulillah sampai sekarang masih konsisten dilaksanakan,” ujar dia.
Menurut dia, kehadiran pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini merupakan terosobosan baru.
“Biar jamaah mendapatkan wawasan lebih luas dan lebih semangat ngaji karena narasumber langsung dari pusat dan dapat bonus sarapan bersama juga,” pungkasnya. (chulil barory)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News