Yang Bermasalah Itu Hati, Bukan Rezeki
foto: yaqeeninstitute
UM Surabaya

*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Saudaraku,
Bila hati selalu merasa kurang, itu yang bermasalah hati, bukan rezeki.

Allah itu sebaik-baik pemberi rezeki.
Allah tahu, apa yang diperlukan hamba.
Allah tahu, kapan hamba membutuhkan.
Allah tahu, berapa yang dibutuhkan hamba.

Manusia itu makhluk yang serakah.

Kalau disuruh memilih, maka akan dipilih semuanya.
Kalau ditanya kapan butuh, maka akan minta secepatnya.
Kalau ditanya berapa, maka akan minta sebanyak-banyaknya.
Hati manusia itu tidak pernah puas.

Ditambah rezekinya, akan bertambah kebutuhannya.
Makin banyak uangnya, akan makin muncul keinginannya.

Lantas, kapan cukupnya, tidak akan pernah merasa cukup.

Lantas, kapan puasnya, tidak akan pernah merasa puas.

Selalu kurang, minta tambah, rakus, serakah, dan tamak.

Bila ada ember bocor, diisi air terus, tapi tak bisa penuh. Itu yang bermasalah embernya, bukan airnya.

Bila ada kolam bocor, diisi air terus, tapi tak bisa penuh. Itu yang bermasalah kolamnya, bukan airnya

Bila ada hati rakus, diberi rezeki terus, tapi tak pernah cukup.
Itu yang bermasalah hatinya, bukan rezekinya. Bila ada hati serakah, diberi uang terus, tapi tak pernah puas. Itu yang bermasalah hatinya, bukan uangnya.

Bila manusia diberi satu lembah emas, mereka akan merasa kurang. Mereka pasti akan mencari lembah emas lainnya.

Hanya tanah kuburan, yang bisa menghentikan gejolak nafsu manusia.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini