Umsida dan Baznas Dorong Peningkatan Bisnis Pelaku UMKM Sidoarjo
Pelatihan UMKM di Uviversitas Muhammadiyah Sidoarjo. foto: umsida
UM Surabaya

Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berkomitmen meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat di Kabupaten Sidoarjo dengan memberikan berbagai pelatihan dan monitoring perkembangan usaha.

Pelatihan keempat dengan tema Manajemen Pemasaran kali ini menghadirkan dia narasumber, yakni Satrio Sudarso SE MM dan Rizky Eka Febriansyah SMb MSM, di Ruang 703 GKB 3 Umsida, Selasa (30/7/2024).

Satrio Sudarso menyampaikan mengenai Komunikasi Bisnis, Event Manajemen, dan Desain Kemasan.

“Ilmu komunikasi adalah suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip-prinsip secara tegas, dan atas dasar prinsip-prinsip tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap,” katanya.

Satrio juga memberikan edukasi cara bernegosiasi agar sama sama mendapatkan keuntungan baik penjual maupun pembeli.

“Kuncinya adalah win win solution. Jadi pertama harus memiliki sikap sama-sama menang, saling tertarik kebutuhan lawan, bersedia memberikan kelonggaran, mau bekerjasama dan memahami prinsip beri dan terima,” jelasnya.

Dia juga memberikan tips agar para penjual mau mengawali dengan berjabat tangan dan selalu tersenyum saat proses negosiasi agar memberikan kesan santun pada pelanggan.

Tak hanya itu, Satrio juga menjelaskan maraknya penggunaan media digital membuat potensi e commerce sangat efektif untuk meningkatkan ketertarikan oleh calon pembeli.

Satrio juga memberikan edukasi untuk mengemas produk dengan higienis, efisien dan menarik bagi calon pembeli.

Sementara Rizky Eka Febriansyah memaparkan terkait pengembangan produk dan strategi media sosial.

Kata dia, menuturkan dalam pengembangan produk ada beberapa jenis yang bisa dilakukan.

“Jenis jenis pengembangan produk di antaranya adalah memperbaiki yang sudah ada, memperluas lini produk, menambah produk yang ada, meniru dan memodifikasi strategi pesaing, menambah lini produk,” ujarnya.

Rizky juga menjelaskan, ada tiga strategi pengembangan produk di antaranya peningkatan kualitas, peningkatan keistimewaan produk maupun peningkatan gaya produk.

“Media sosial adalah sarana yang sangat efektif untuk memasarkan produk lanjutnya. Ia memberikan penjelasan secara rinci tentang kelebihan dan kekurangan setiap platform media sosial seperti twitter, instagram, youtube, pinterest, tiktok hingga whatsapp,” beber dia.

Dalam mengakhiri materi strategi dalam media sosialnya, Rizky menekankan kelebihan dan kekurangan media sosial secara garis besar.

“Kelebihan penggunaan media sosial dalam berbisnis adalah fleksibel, biaya pengoperasian murah, memiliki akses yang luas dan cara pengoperasian mudah. Meski begitu, tentu cara ini memiliki beberapa kekurangan seperti kurangnya kepercayaan, kekecewaan ekspektasi produk, hingg sulit mempertahankan reputasi bisnis karena mudahnya setiap orang memberikan komentar di dunia media sosial,” pungkasnya.

Kegiatan ini juga diakhiri dengan monitoring evaluasi oleh Baznas atas pelatihan yang telah diikuti para pelaku UMKM selama beberapa minggu terakhir. (rani syahda)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini