Nikmatnya Cinta
foto: muslimvillage
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“If Allah immediately unites you with someone you really love, then you will never feel the joy of waiting and the enormity of the miracle of prayer.”

(Jika Allah langsung menyatukanmu dengan seseorang yang sangat kau cintai, maka kau takkan pernah merasakan nikmatnya sebuah penantian dan dahsyatnya keajaiban sebuah doa)

Cinta adalah sesuatu yang indah dan memberikan kebahagiaan dalam kehidupan seseorang.

Dalam Al-Qur’an, cinta disebutkan sebagai salah satu karunia Allah yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Allah SWT berfirman:

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum:21)

Menurut Ibnu Katsir, aayaatihi (ايته) pada ayat ini adalah tanda-tanda yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya yang Mahasempurna.

Min anfusikum (من انفسكم) artinya dari sesama manusia. Laki-laki mendapatkan istri perempuan dari kalangan manusia, bukan jin atau makhluk lain.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menyebutkan, mawaddah (مودة) artinya adalah mahabbah, yakni cinta. Sedangkan rahmah (رحمة) artinya adalah kasih sayang atau welas asih.

Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menyebutkan, (يَتَفَكَّرُونَ) artinya mengajak berpikir, bagaimana jika tidak ada pernikahan.

Manusia bebas berhubungan dengan siapa pun yang mereka temui. Tidak ada aturan, tidak jelas garis keturunan, tidak ada kehormatan dan kemuliaan, rusaklah dunia.

Orang-orang yang berpikir, merekalah yang akan sampai pada kesimpulan bahwa di balik jodoh dan pernikahan ada tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

Nikmatnya cinta dalam kehidupan manusia Ibnu Qayyim Al-Jauziyah pernah berkata, “Cinta adalah hadiah Allah yang indah dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Cinta adalah pelengkap hidup, tidak bisa hidup tanpanya.”

Demikian pula dengan pujangga yang menulis karya-karya indah tentang cinta. Misalnya, Kahlil Gibran pernah berkata, “Cinta tidak hanya melihat ke arah satu sama lain, tetapi juga melihat bersama ke arah yang sama.

Kesimpulannya, cinta adalah nikmat indah yang diberikan oleh Allah SWT yang harus dijaga dengan baik dalam kehidupan seseorang.

Selalu merawat dan menghargai pasangan adalah kunci utama untuk memperoleh kebahagiaan dan keberkahan dalam hubungan suami-istri.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini