RS Petrokimia Gresik dan PDM Gresik Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah yang Islami
RS Petrokimia Gresik dan PDM Gresik Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah yang Islami
UM Surabaya

Rumah Sakit Petrokimia Gresik dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik menyelenggarakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah. Kegiatan digelar di RS Petrokimia Gresik, 14 Mei 2022 menghadirkan naras umber Dr. M. Arfan Mu’ammar, M.Pd.I dan diikuti dua puluh peserta yang mayoritasnya dari karyawan RS Petrokimia Gresik.

Menurut Arfan Mu’ammar, beban paling mencolok pada keluarga yang tengah berduka adalah kebingungan harus berbuat apa terkait  pengurusan jenazah. Menghadapi situasi semacam ini, Arfan berpesan bahwa setiap Muslim seharusnya berusaha untuk membantu meringankan beban mereka dalam situasi seperti ini. Ia juga menambahkan bahwa kematian merupakan awal dari kehidupan kekal, di mana nasib setiap individu bergantung pada kualitas iman dan amal ibadahnya.

“Oleh karena itu, merawat jenazah seorang Muslim adalah bentuk ibadah yang sangat berharga karena kita turut menjaga martabat makhluk mulia di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala,” jelas  Kaprodi Magister Pendidikan Isam UMSurabaya..

Menurut Arfan, menyerahkan urusan jenazah kepada pihak lain saat masih ada anggota keluarga yang dapat mengurusnya adalah kurang tepat. Terutama karena orang-orang yang sering menangani pemandian jenazah hingga proses pemakaman sering kali tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang fikih jenazah.

“Dengan pelatihan ini, kami berharap dapat membentuk kebiasaan baru dalam pemulasaraan jenazah sehingga proses ini tidak terasa membebani jika pengetahuan yang tepat telah dimiliki,” tambah Arfan.

Seperti diketahui, dalam ajaran Islam, terdapat empat kewajiban khifayah terhadap jenazah. Keempat fardhu itu adalah: memandikan, mengkafankan, menyalatkan dan mengubur jezanah.

Dalam sesi materi, Arfan menjelaskan berbagai aspek terkait pengurusan jenazah, mulai dari bagaimana membantu calon mayit menghadapi kematian, memandikan mayit, mengkafani, hingga menguburkan jenazah. Ia memulai dengan menggambarkan situasi saat seseorang sedang sakit atau mendekati ajal.

“Saat menghadapi situasi tersebut, bicaralah dengan lembut kepada orang yang sakit, dan setelah mereka meninggal, tutuplah kelopak matanya, tutupi jenazah dengan kain, serta bacakan doa. Selanjutnya, siapkan pemulasaraan jenazah dan umumkan berita kematian,” jelas Arfan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini