Dosen UMSurabaya Dampingi UKM Bungah Gresik dalam Program IPTEKS bagi Masyarakat
Prodi Magister Pendidikan Islam mengadakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Bungah Gresik.
UM Surabaya

Prodi Magister Pendidikan Islam mengadakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Bungah Gresik pada bulan Juni 2021. Pkm ini diketuai oleh Dr. M. Arfan Mu’ammar, M.Pd.I dengan menggandeng dua mitra yaitu UKM Songkok Tiga Kunci dan UKM Baju Takwa Bin Afifi.

PKM kali ini mengusung tema Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan pelayanan masyarakat, serta kaji tindak dari ipteks yang dihasilkan perguruan tinggi.

Menurut Satya Indra, peserta PKM dari Mahasiswa MPI, Mitra I (UKM Songkok Tiga Kunci) memproduksi songkok dari bahan beludru berwarna hitam. Permasalahan Mitra I (UKM Songkok Tiga Kunci) adalah kapasitas produksi terbatas karena alat-alat produksi minim dan sering rusak, belum memiliki izin produksi.

Dan permasalahan manajemen pembukuan, pemasaran, pengemasan, desain produk masih tradisional sehingga sulit masuk ke pasar modern dan permodalan terbatas, serta kelembagaan usaha masih tradisional.

Sedangkan mitra II, UKM Baju Takwa Bin Afifi memproduksi baju dari kain katun. Permasalahan Mitra II adalah kapasitas produksi terbatas karena alat-alat produksi minim dan sering rusak.

“Selain itu, persoalan kualitas produk bin Afifi adalah persoalan desain yang kurang dapat bersaing, serta permasalahan manajemen pembukuan, pemasaran, pengemasan, desain produk masih tradisional sehingga kalah bersaing dengan produk lain dan permodalan terbatas, dan kelembagaan usaha masih tradisional,” jelas Satya.

Sementara itu Arfan Mu’ammar menambahkan, solusi yang ditawarkan dalam PkM ini adalah: penambahan alat produksi, pemberian modal usaha, pembuatan lapak online, pendampingan manajemen marketing online, papan nama ukm, publikasi di jurnal nasional ber-issn, dan publikasi pada media.

Menurut Satya, Permasalahan UKM Mitra sejak awal adalah terbatasnya kapasitas produksi, dikarenakan alat produksi yang mereka gunakan terbatas dan sudah berumur, sehingga perlu ada peremajaan dan pembaharuan alat produksi, sehingga kapasitas produksi meningkat dan kualitas produksipun semakin bagus.

Adapun alat produksi yang ditransfer ke UKM Mitra adalah Mesin Lubang Kancing Merk Elnoss Tipe 781 dan Mesin Jahit Merk Juki Tipe DDL-8100E.

“Dengan adanya mesin lubang kancing tersebut, UKM bin Afifi tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos untuk melubangi kancing yang relatif mahal, satu lubang kancing sekitar Rp2.000. Jika dalam satu baju ada 5 lubang kancing, maka UKM bin Afifi dapat menghemat sekitar Rp10.000 di setiap bajunya. Sehingga baju takwa Bin Afifi dapat bersaing dengan pesaingnya dengan harga yang lebih terjangkau,” jelasnya.

Sedangkan untuk Mitra UKM 2, peneliti memberikan mesin Jahit Merk Juki dengan Tipe DDL-8100E.

“Kelebihan mesin ini dibanding mesin sebelumnya adalah dalam aspek kecepatan, dikarenakan mesin jahit sebelumnya adalah mesin Jahit lama, sehingga seringkali mengalami kerusakan jika digunakan mengerjakan pesanan yang banyak,” jelas Satya.

Arfan menambahkan, selain penambahan alat produksi, peneliti membantu UKM agar produknya dapat dipasarkan secara luas, tidak hanya terbatas pada lingkup Jawa Timur saja. Peneliti membuatkan strategi pemasaran online, karena pangsa pasar saat ini bergeser dari pasar tradisional menjadi pasar modern (online).

Lapak online ini peneliti jadikan satu antara kedua UKM, dengan alasan bahwa kedua UKM tersebut memiliki jenis yang sama yaitu Busana Muslim Pria,

“Jika dikombinasikan maka pelanggan bin Afifi akan mengetahui produk songkok tiga kunci, sedang pelanggan songkok tiga kunci akan mengetahui produk bin afifi. Dengan demikian akan bertambahlah konsumen kedua mitra tersebut. Lapak online yang peneliti buat dapat dikunjungi di : busanamuslimpria32.blogspot.com,” jelasnya.

Setelah peneliti membuatkan lapak online, tentunya peneliti memberikan pendampingan bagaimana pengoperasian lapak online tersebut. Bagaimana upload produk di laman web, bagaimana melihat pesanan di laman web dan bagaimana mendistribusikan web di media social.

Tidak membutuhkan penjelasan yang lama, pihak mitra UKM sudah dengan mahir mengoperasikan lapak online tersebut, dikarenakan memang pemilik UKM masih tergolong muda dan melek internet.

“Jadi peneliti sama sekali tidak merasa kesulitan dalam menjelaskan mekanisme yang berbau online,” jelas Arfan.

Pendampingan PkM ini mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari mitra. Hasan Fahmi pemilik UKM Songkok Tiga Kunci Bunga Gresik, menyatakan PkM ini membuka wawasannya mengenai bagaimana meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, serta bagaimana pemasarannya.

“Saya sekarang sudah faham cara menghasilkan produk yang sesuai minat pasar dan mampu memasarkannya secara online sehingga produk saya mudah menjangkau ke berbagai penjuru,” ungkapnya. (arfan mu’ammar)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini