Mahasiswa UM Surabaya Pecahkan Rekor MURI dengan Harapan untuk Presiden dan DPR
foto: humas um surabaya
UM Surabaya

Sebanyak 2.786 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) dari berbagai program seperti diploma, sarjana, pascasarjana, profesi, RPL, dan kelas karyawan, secara serentak menulis harapan untuk Presiden dan DPR terpilih periode 2024-2029 melalui media payung di halaman kampus.

Aksi ini dilakukan saat pembukaan Mastama, Ordik, dan Expo (MOX) dan tercatat sebagai rekor MURI dengan kategori “Harapan Mahasiswa Baru UM Surabaya kepada Presiden dan DPR Terpilih Melalui Media Payung Terbanyak sebagai Simbol Perlindungan” pada Selasa (17/9/2024).

Dalam sambutannya, Rektor UM Surabaya, Sukadiono, menjelaskan bahwa harapan yang ditulis oleh para mahasiswa, mayoritas dari generasi Z, bukan hanya sekadar tulisan tanpa arti.

Hal ini merupakan manifestasi dari cita-cita mereka sebagai penerus bangsa, yang meski dihadapkan pada berbagai persoalan, tidak menjadi apatis.

“Payung ini memiliki makna filosofis sebagai simbol perlindungan dan pengayoman. Harapannya, Presiden dan DPR terpilih dapat melindungi dan mengayomi rakyat di segala aspek kehidupan,” kata Sukadiono.

Beberapa harapan yang tertulis di payung meliputi; perluasan lapangan kerja bagi Gen-Z, penanganan kemiskinan, kebebasan berpendapat, pemberantasan judi online, keamanan data, penyelamatan hutan Indonesia, transparansi pemerintah, pemerataan pendidikan, fasilitas kesehatan yang memadai, pemberantasan korupsi, serta kepedulian terhadap nasib guru.

Sukadiono juga menambahkan bahwa pesan yang disampaikan melalui payung ini, yang mendapat penghargaan MURI, diharapkan dapat sampai kepada Presiden dan DPR terpilih sebagai catatan penting untuk kinerja pemerintahan mendatang.

“Rekor MURI ini tidak hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan konsistensi UM Surabaya dalam menggerakkan anak muda untuk peduli dan mengawal kebijakan pemerintahan ke depan,” imbuhnya.

Junaidi Mustafa, mahasiswa asal Flores, NTT, juga menyampaikan harapannya agar peningkatan kualitas pendidikan di wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) menjadi perhatian.

“Saya berharap pemerintah terus berusaha untuk pemerataan pendidikan, karena setiap generasi muda Indonesia, baik di Jawa maupun di luar Jawa, berhak mendapatkan pendidikan yang setara,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar Presiden dan DPR terpilih dapat memperluas lapangan kerja, mengingat banyak lulusan sarjana dan SMA yang belum memperoleh pekerjaan. Pendidikan yang lebih baik diharapkan mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini