Kisah Penghuni Neraka yang Paling Akhir Masuk Surga
UM Surabaya

Salah satu di antara akidah ahlus sunah tentang surga dan neraka, bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang saat ini sudah ada.

Di antara dalilnya adalah janji Allah bagi orang yang bertakwa:

وسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

”Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

Termasuk ancaman Allah bagi orang kafir:

وَاتَّقُواْ النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

”Jagalah dirimu dari neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran: 131)

Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat di atas, beliau mengatakan:

وقد استدل كثير من أئمة السنة بهذه الآية على أن النار موجودة الآن لقوله: { أُعِدَّتْ } أي: أرصدت وهيئت، وقد وردت أحاديث كثيرة في ذلك

“Mayoritas ulama ahlus sunah berdalil dengan ayat ini bahwa neraka saat ini sudah ada. Berdasarkan firman Allah, ” أُعِدَّتْ” ’disediakan’ artinya telah disiapkan. Dan terdapat banyak hadis yang menunjukkan hal itu.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/202)

Surga merupakan tujuan akhir kehidupan bagi manusia yang selalu taat kepada Allah swt.

Dalam agama Islam, surga digambarkan sebagai tempat terindah, dan Allah menciptakan surga hanya untuk orang-orang terpilih yang berhasil memperoleh amal kebaikan selama hidup di dunia.

Seseorang yang telah masuk surga akan kekal abadi di dalamnya, dan ia mendapat nikmat terbesar dari Allah Swt.

Sebagai balasan atas dirinya karena selama di dunia ia berusaha untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat sekaligus menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah.

Para ulama bersepakat bahwa siapa pun yang meninggal dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasulullah, walau pun ia memiliki banyak dosa (selain syirik), maka ia kelak akan masuk surga.

Namun, sebelum itu dia harus melewati serangkaian hisab yang menyiksa hingga masuk neraka terlebih dulu.

Setelah mendapat balasan sebagai bentuk keadilan dari Allah, maka dia akan dikeluarkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.

Lantas, siapakah orang terakhir yang dikeluarkan dari neraka sekaligus yang terakhir masuk surga?

Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ كِلَاهُمَا عَنْ جَرِيرٍ قَالَ عُثْمَانُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً

“Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali keduanya meriwayatkan dari Jarir, Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari ‘Abidah dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka yang terakhir keluar darinya dan dia menjadi penduduk surga yang terakhir kali masuk surga, yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dalam keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, dan masuklah surga.

Lalu dia mendatanginya, lalu dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Lalu dia kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.’ Maka Allah berfirman kepadanya, ‘Masuklah surga.’

Lalu dia mendatanginya, lalu dikhayalkan kepadanya bahwa ia telah penuh. Lalu dia kembali seraya berkata, ‘Wahai Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.’ Maka Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, lalu masuklah ke surga, karena kamu mendapatkan seperti dunia dan sepuluh kali lipat semisalnya, -atau kamu mendapatkan sepuluh kali lipat semisal dunia.’

Dia berkata, ‘Apakah Engkau mengolok-olokku atau sedangkan Engkau adalah Raja’.” Perawi berkata, “Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa hingga gigi gerahamnya terlihat.”

Perawi melanjutkan: “Dan dikatakan bahwa dia adalah penduduk surga yang paling rendah kedudukannya.” (Hadis Shahih Muslim No. 272 – Kitab Iman)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa manusia biasa melanggar janji. Oleh karena tu, lelaki tersebut tercengang karena melihat janji Rabbnya.

Ia merasa bahwa ia akan diremehkan atau diberi sesuatu yang remeh. Padahal Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, sebagaimana dalam firman Allah Swt dalam QS. Ali Imran ayat 9 mengatakan

رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ

“Sesungguhnya Allah tidaklah mengingkari janjinya”. Bahwasanya, jika Allah berjanji pasti akan ditepati.

Disebutkan dalam sebuah hadis dari Abdillah Ibnu Umar bahwa orang tersebut yang dimaksud berasal dari suku Juhainah, demikian juga panggilannya adalah Juhainah.

Rasulullah saw. bersabda: “Orang terakhir yang masuk surga adalah seseorang dari suku Juhainah yang dipanggil Juhainah. Lalu penduduk surga berkata, ‘Juhainah memiliki berita yang dapat dipercaya (mengenai mukmin yang masuk neraka.)”

Tentu saja Juhainah adalah orang yang beriman. Namun, ia banyak melakukan dosa-dosa sehingga harus disiksa terlebih dahulu di neraka.

Kalau tidak, maka tidak mungkin dia akan dikeluarkan dari neraka. Sebab, hanya orang-orang beriman yang memiliki harapan masuk surga betapapun lama dia disiksa di neraka.

Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa jika orang beriman yang masih memiliki iman walaupun kecil, ketika masuk neraka, ia tidak akan kekal di dalamnya.

Berbeda dengan keyakinan sebagian kalangan yang meyakini bahwa jika ada yang masuk neraka tak bisa keluar lagi darinya.

Semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayah-Nya, dan memasukkan kita ke surga dengan mudah dan terselamatkan dari siksa neraka. (*/tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini