*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Sesungguhnya, orang yang merdeka adalah mereka yang senantiasa peduli dan menjaga hubungan baik dengan sahabatnya.
Dalam konteks keimanan, sahabat yang paling utama adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang selalu bersama kita dalam segala situasi, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an:
“…sedang dia adalah salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya, ‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’.” (QS. At-Taubah: 40)
Bersahabatlah dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jika kalian merasa belum mampu merasakan kedekatan langsung dengan-Nya, maka bersahabatlah dengan orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan Allah.
Bersahabat dengan mereka dapat menjadi jalan untuk menghubungkan diri dengan Allah melalui keberkahan persahabatan tersebut. Ini juga ditekankan dalam hadis Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:
“Seseorang itu akan mengikuti agama sahabat karibnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan siapa yang menjadi sahabatnya.” (HR. Abu Dawud)
Dalam Islam, hubungan persahabatan dan persaudaraan adalah nilai penting yang dianjurkan untuk dijaga. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Oleh karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan dan menyebarkan kedamaian di antara sesama muslim, yang pada akhirnya akan mendekatkan kita kepada Allah.
Marilah kita senantiasa berdoa, bertobat, dan bersandar kepada-Nya. Insya Allah, dengan doa dan tobat kita, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan kelancaran dalam segala urusan kita, keberkahan dalam kesehatan, perlindungan dari segala marabahaya, serta kelapangan rezeki.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
