Buku 'Sang Mujaddid' dari Paciran karya Prof Syafiq A. Mughni Diluncurkan
Acara peluncuran dan bedah buku 'Sang Mujaddid dari Paciran di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran' (Maftuhah.doc).
UM Surabaya

Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran menggelar peluncuran sekaligus bedah buku Sang Mujaddid dari Paciran pada Ahad (13/10/2024).

Buku biografi berjudul Sang Mujaddid dari Paciran: Jejak Perjuangan KH Muhammad Ridlwan Syarqowi (1914-1990), yang ditulis oleh Prof. Syafiq A. Mughni, MA, Ph.D., menggambarkan kiprah seorang pembaharu sejati. KH Muhammad Ridlwan Syarqowi, yang akrab disapa Yi Wan, dikenal sebagai sosok pemberani dengan tekad kuat untuk mengubah masyarakat yang sebelumnya terbelakang menjadi umat yang berkemajuan dan berkeadaban.

Beliau menjadi motor penggerak perubahan progresif di Paciran, Lamongan, dengan memperjuangkan gerakan pembaruan pemahaman Islam di desanya. Yi Wan juga dikenal sebagai penggagas madrasah di Paciran dan pendiri Pondok Modern Muhammadiyah Paciran.

Acara bedah buku ini menghadirkan tiga pembedah, yakni Prof. Biyanto, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr. Ahmad Nur Fuad, Dewan Penasehat Pondok Pesantren, dan KH. Rifqi Rosyidi, Lc, M.Ag., Mudir Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran.

Selain itu, turut hadir perwakilan dari Penerbit Suara Muhammadiyah Yogyakarta, para tokoh masyarakat, PCM Paciran, PRM dan PRA se-Paciran, santri, guru, karyawan, mahasiswa STIT M Paciran, alumni, dan masyarakat sekitar.

Penulis buku, Syafiq A. Mughni, yang merupakan cucu keponakan K.H. Muhammad Ridlwan Syarqowi, mengungkapkan bahwa penulisan buku ini berawal dari penelitian yang ia lakukan pada tahun 1995. Penelitian tersebut merupakan perwujudan keinginan yang telah lama ia pendam karena kesibukan. Pada tahun 1981, penulis melakukan serangkaian wawancara dengan KH Ridlwan Syarqowi. Wawancara ini kemudian dilanjutkan setahun berikutnya ketika ia mendapat tugas dari Arsip Nasional untuk mewawancarai tokoh-tokoh yang terlibat dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tugas tersebut dilakukan sebagai bagian dari proyek sejarah lisan.

Hasil wawancara tersebut disimpan hingga tahun 1995 karena pada 1983 penulis mengambil program pascasarjana di Univerrsitas Californa, Los Angeles sampai akhir tahun 1990. Ketika penulis kembali melanjutkan penulisan dengan melakukan wawancara tambahan dengan beberapa orang yang memahami sosok KH Ridlwan Syarqowi. (maftuhah hamid)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini