Kejujuran, Fondasi Iman dan Jalan Menuju Surga
foto: shutterstock
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh uhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“There is no faith for people who are not trustworthy (cannot be trusted) and there is no religion for people who do not keep their promises.”

(Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah (tidak bisa dipercaya) dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji)

Kejujuran adalah sifat terpuji yang menjadi landasan utama dalam membangun hubungan yang baik dengan sesama manusia.

Dalam Islam, kejujuran memiliki posisi yang sangat penting, karena merupakan salah satu bukti nyata dari ketakwaan seorang hamba kepada Allah SWT.

Iman bukan hanya keyakinan dalam hati, tetapi juga harus diucapkan melalui lisan dan diwujudkan dalam perbuatan.

Dalam pandangan agama, kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi dan diyakini sebagai kunci keselamatan di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah: 119)

Ayat ini menegaskan perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk senantiasa taat dan menjauhi segala larangan-Nya, dengan menekankan pentingnya kejujuran dalam perkataan maupun perbuatan. Kejujuran adalah tanda keimanan dan bukti ketakwaan.

Selain Al-Qur’an, Nabi Muhammad saw juga mengajarkan pentingnya kejujuran dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Rasulullah saw bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

“Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Jauhilah kebohongan, karena kebohongan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta, ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pembohong.” (HR Bukhari No. 6094 dan Muslim No. 2607)

Hadis ini memperkuat ajakan untuk selalu jujur dalam perkataan, perbuatan, ibadah, serta dalam semua aspek kehidupan.

Kejujuran menciptakan keselarasan antara lahir dan batin, ucapan dan perbuatan, serta berita dan fakta.

Kejujuran adalah sifat mulia yang membawa banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat.

Orang yang jujur akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain, hidup dengan tenang, dan memperoleh ridha Allah SWT.

Sebaliknya, orang yang suka berbohong akan kehilangan kepercayaan, hidup dalam kegelisahan, dan jauh dari rahmat Allah.

Kejujuran, dengan segala kebaikannya, adalah jalan yang akan membawa seseorang menuju keselamatan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini