Ketika Umat Islam Menjadi Buih: Pelajaran dari Hadis dan Realitas Masa Kini
foto: pixabay
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Being lulled by worldly pleasures makes many people forget their religious obligations and responsibilities towards others.”

(Terlena dengan kesenangan duniawi membuat banyak orang lupa akan kewajiban agama dan tanggung jawab terhadap sesama)

Kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Penderitaan demi penderitaan terus menghampiri, terutama dengan cepatnya arus informasi dan teknologi yang memungkinkan kita menyaksikan langsung penderitaan saudara-saudara kita di berbagai belahan dunia.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah SAW pernah bersabda:

يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا. فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزِعَنَّ اللهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ. فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ.

“(Akan datang suatu masa di mana) umat-umat lain akan memanggil dan menyeru kalian, sebagaimana orang-orang yang makan mengundang orang lain untuk makan di nampan mereka.” Kemudian seorang sahabat bertanya, “Apakah pada waktu itu jumlah kami sedikit, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, jumlah kalian pada saat itu banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan. Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian penyakit ‘wahn’.” Seorang sahabat bertanya lagi, “Apa itu ‘wahn’, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud No. 4297)

Pelajaran Penting dari Hadis Ini:

  1. Umat Islam Menjadi Sasaran Umat Lain

    Rasulullah saw memberikan kabar bahwa umat Islam di akhir zaman akan menjadi seperti makanan yang diperebutkan oleh umat lain. Mereka akan dipecah belah, dihinakan, dan menjadi sasaran berbagai kepentingan. Ini mencerminkan kondisi umat saat ini yang rentan terhadap serangan fisik maupun ideologis dari luar.

    2. Umat Islam Seperti Buih di Atas Lautan

    Meski jumlah umat Islam banyak, kualitas keimanan dan moral mereka melemah. Rasulullah saw menjelaskan bahwa umat Islam pada saat itu akan berjumlah besar, tetapi kualitasnya rendah.

    Buih di atas lautan tidak memiliki kekuatan, hanya terbawa arus. Umat Islam yang kehilangan kualitas iman dan amal saleh akan mudah terombang-ambing oleh pengaruh dunia. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

    كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

    “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 249)

    Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan bahwa kemenangan tidak tergantung pada jumlah, melainkan pada kualitas keimanan dan kesabaran.

    3. Musuh Islam Tidak Lagi Takut

    Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh umat Islam. Mereka tidak lagi segan untuk menyerang, menghina, atau menindas umat Islam karena kaum muslimin kehilangan kewibawaan dan kekuatan iman.

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

    وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

    “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139)

    4. Penyakit Wahn: Cinta Dunia dan Takut Mati

    Penyakit ini, yang disebut “wahn,” adalah cinta dunia dan takut mati. Ketika cinta dunia mendominasi hati umat Islam, mereka menjadi terlalu fokus pada hal-hal material dan melupakan misi mereka sebagai khalifah di muka bumi.

    Cinta dunia menyebabkan mereka takut kehilangan apa yang mereka miliki, termasuk nyawa mereka. Padahal Rasulullah SAW mengingatkan bahwa cinta dunia dan takut mati adalah penyakit yang akan melemahkan umat.

    5. Kembali kepada Islam

    Rasulullah saw memberikan solusi atas kondisi umat yang terpuruk ini dengan sabdanya:

    إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ، وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ، وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ، وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ، سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ.

    “Apabila kalian berjual beli dengan cara riba, memegang ekor sapi (terlalu sibuk dengan dunia), dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian, dan Dia tidak akan menghilangkannya sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud No. 3462)

    Umar bin Khattab RA juga memberikan peringatan serupa, bahwa kemuliaan hanya bisa dicapai melalui Islam. Ketika umat Islam mencari kemuliaan dari selain Islam, Allah akan menghinakan mereka. Inilah salah satu hikmah yang perlu diingat oleh kaum muslimin.

    Umat Islam perlu segera menyadari bahwa mereka terperangkap dalam penyakit wahn—cinta dunia dan takut mati.

    Hanya dengan kembali kepada ajaran Islam yang murni, meninggalkan cinta dunia yang berlebihan, dan menghadap kehidupan akhirat dengan penuh kesiapan, umat Islam dapat kembali memperoleh izzah dan kehormatan di mata dunia.

    Allah SWT berjanji bahwa kejayaan hanya milik orang-orang yang beriman dan berpegang teguh pada agama-Nya.

    Semoga bermanfaat. (*)

    Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini