Salat Tobat, Jalan Kembali dari Gelapnya Dosa
foto: istockphoto
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Dalam kehidupan ini, manusia sering kali terjerumus dalam dosa, baik disadari atau tidak. Namun, Allah yang Maha Pengampun selalu memberikan peluang bagi hamba-Nya untuk kembali ke jalan yang benar.

Salah satu amalan yang dianjurkan ketika seseorang ingin bertobat adalah melaksanakan salat tobat.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mensunnahkan salat ini sebagai wujud penyesalan yang mendalam atas kesalahan yang telah diperbuat dan tekad untuk tidak mengulanginya.

Pentingnya Segera Bertobat

Tobat sejatinya merupakan panggilan bagi setiap muslim yang ingin memperbaiki diri dan kembali ke rahmat Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha (tobat yang semurni-murninya).” (QS. At-Tahrim: 8)

Dalam ayat ini, Allah menyeru orang-orang beriman untuk bertobat dengan sungguh-sungguh, yaitu tobat nasuha, yang artinya tobat yang murni, tulus, dan disertai tekad kuat untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.

Waktu Penerimaan Tobat

Tobat diterima selama ajal belum tiba atau sebelum terjadinya salah satu dari dua tanda besar hari Kiamat, yaitu terbitnya matahari dari arah barat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah akan menerima tobat seorang hamba, selama nyawanya belum sampai di tenggorokan (saat sakaratul maut).” (HR. Tirmidzi, No. 3537)

Dengan demikian, seorang hamba diingatkan agar tidak menunda-nunda tobat. Kesempatan untuk bertobat harus diambil secepat mungkin, karena tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput.

Salat tobat adalah sunnah yang sangat dianjurkan saat seseorang benar-benar ingin bertobat dari dosa yang diperbuat. Hadis dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menegaskan hal ini:

“Tidaklah seorang hamba melakukan suatu dosa, kemudian ia bersuci dengan baik, lalu berdiri untuk sholat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuninya.” (HR. Abu Dawud No. 1521)

Salat ini terdiri dari dua rakaat, yang diiringi dengan niat tobat dan doa memohon ampunan kepada Allah.

Dalam rakaat-rakaat tersebut, seorang hamba diharapkan untuk merenungi dosa-dosa yang telah diperbuat dan bertekad kuat untuk memperbaiki diri.

Mengiringi Dosa dengan Istighfar

Selain salat tobat, memohon ampunan dengan istighfar juga sangat ditekankan. Allah memuji orang-orang yang segera mengingat-Nya dan beristighfar setelah melakukan kesalahan, seperti dalam firman-Nya:

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.” (QS. Ali Imran: 135)

Tobat yang sejati harus disertai dengan penyesalan mendalam dan tekad yang kuat untuk tidak mengulangi dosa yang sama. Seiring dengan sholat tobat, istighfar yang diulang-ulang bisa menjadi kunci pengampunan dari Allah.

Kapan Salat Tobat Dilaksanakan?

Salat Tobat tidak terikat oleh waktu tertentu dan dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang terlarang untuk sholat (misalnya, saat matahari terbit, tepat di atas kepala, dan saat matahari terbenam).

Namun, sangat dianjurkan untuk melakukannya sesegera mungkin setelah menyadari kesalahan atau dosa yang diperbuat.

Salat Tobat merupakan sarana penting bagi seorang muslim untuk kembali kepada Allah setelah melakukan dosa.

Setiap kita tak lepas dari kesalahan, namun Allah selalu membuka pintu tobat bagi hamba-Nya.

Dengan salat tobat, istighfar, dan tekad kuat untuk memperbaiki diri, insya Allah, dosa-dosa akan diampuni dan rahmat Allah akan menyelimuti kita.

Marilah kita senantiasa menjaga diri dari perbuatan dosa dan selalu ingat bahwa pintu tobat akan selalu terbuka, selama nyawa belum sampai di tenggorokan. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini