“Hati-hati Kyai bisa masuk neraka duluan, jika dia umroh/haji tiap tahun tapi di sekitarnya banyak dhuafa yang kekurangan diabaikan,” demikian kelakar Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur Prof Ali Maschan Moesa dalam Forum yang digelar oleh Kemenag RI di Surabaya, Rabu (06/10/2024).
Lebih lanjut mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini menambahkan, para tokoh agama, ulama jangan hanya menjadi orang saleh untuk dirinya sendiri tetapi melupakan orang-orang di sekelilingnya. Orang (ulama) model begini justru diancam oleh Rasulallah.
“Itukan diancam Rasulallah, ada sahabat yang lapor ada muslim rajin beribadah siang malam tapi abai dengan tetangga,” tegasnya sambil mengutip sebuah hadist terkait.
Karenanya, menurut Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini, sebagai muslim harus mampu menebarkan manfaat bagi orang lain, sebagai bentuk kesalehan sosial terhadap lingkungan.
“Ya para kiai jangan cuma pinter perintah tapi dirinya tidak memberi contoh membayar zakat dan sodaqoh (sedekah) lewat lembaga yang resmi,” imbuhnya.
Ia menguraikan dalam Al Qur’an setiap ada satu ayat tentang perintah beribadah kepada Allah maka disambung dengan ratusan ayat lain perintah untuk berbuat saleh kepada manusia.
“Itukan maksudnya kesalehan jangan hanya kepada Allah tapi imbangi dengan kebaikan kepada manusia (kesalehan sosial),” lanjutnya di depan pimpinan Baznas kabupaten/Kota se Jawa Timur.
Mantan anggota DPR RI ini mengulas sejumlah prestasi Baznas Jawa Timur dalam menekan angka kemiskinan melalui sejumlah program dan meraih indeks kebahagiaan tertinggi nasional oleh lembaga Bapenas.
“Alhamdulillah kita diapresiasi oleh BAPENAS dan BAZNAS RI atas kinerja memberantas kemiskinan melalui program Bedah Rumah dan Ekonomi Produktif,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur menambahkan, angka kemiskinan Indonesia mencapai 25.90 jt orang dengan penghasilan Rp350.000/Kapita – Rp. 550.458/kapita.
“Itu data menurut BPS per Maret 2024,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia enambahkan, karenanya zakat infaq sedekah memiliki peluang besar untuk menekan angka kemiskinan.Oleh sebab itu, maka peran amil sangat penting untuk terus ditingkatkan profesionalismenya dan upgrade skillnya.
“Salah satu indikatornya harus siap dilakukan audit syariah dan audit keuangan,” pungkasnya. (m.roissudin)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News