Dahsyatnya Sabar dalam Hinaan
UM Surabaya

*)Oleh: Masro’in Assafani
Wakil Ketua PDM Lamongan

Bersabar dalam menghadapi tantangan dakwah maupun tantangan individu, ayat berikutlah yang merupakan diantara bimbingan dari Allah langsung.

Bersabar dan bertasbih tahmid, bagian dari kunci penguatan jiwa. Ketangguhan dalam meniti kehidupan. Memang hidup tidak lepas dari tantangan dan tantangan. Inilah yang membutuhkan penguatan jiwa maupun pertahanan yang tangguh.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَا صْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚ وَمِنْ اٰنَآئِ الَّيْلِ فَسَبِّحْ وَاَ طْرَا فَ النَّهَا رِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى

“Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang.”
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 130)

Kandungan ayat,
1. Bersabar dari ejekan; “Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan
2. Bertasbih dan tahmid sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam; “dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam
3. Bertasbih tengah malam dan diujung siang ; “dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari
4. Mengenyam ketenangan; “agar engkau merasa tenang.”

Perespektif Tafsir,

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah,

Qs. Tha-ha/20; 130

. فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ

(Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan)

Seperti mengatakan kamu adalah tukang sihir dan pendusta serta tuduhan-tuduhan lainnya. Janganlah kamu pedulikan mereka karena azab mereka telah ditentukan waktunya, dan tidak akan disegerakan dari ketentuan itu.

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ

(dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu)

Yang dimaksud adalah salat lima waktu.

قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ

(sebelum terbit matahari)

Yakni salat subuh.

وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

( dan sebelum terbenamnya)

Yakni salat ashar.

وَمِنْ ءَانَآئِ الَّيْلِ

(dan pada waktu-waktu di malam hari)

Yakni salat isya.

فَسَبِّحْ

(bertasbih pulalah)

Yakni maka dirikanlah salat.

وَأَطْرَافَ النَّهَارِ

(begitu pula pada ujung-ujung siang hari)

Yakni salat maghrib dan duhur.

Pendapat lain mengatakan yang menunjukkan salat dhuhur adalah firman-Nya

(وقبل غروبها)

sebab salat dhuhur dan salat ashar dikerjakan sebelum terbenamnya matahari.

Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dalam ayat ini adalah salat sunnah.

Dan pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah perintah bertasbih pada waktu-waktu tersebut dengan mengatakan ‘subhanallah’.

لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ

( supaya kamu merasa senang)

Dengan harapan kamu akan mendapat di sisi Allah apa yang dapat dirimu ridai.

Iktibar yaitu mengambil pelajaran atau hikmah dari peristiwa ;

1. Zaman Rasulallah dan para sahabat, dakwah Islam banyak tantangan dan makian bahkan ancaman pembunuhan, bahkan sampai dibunuh. Sebagaimana Umar, Usman dan Ali meninggal dunia dengan dibunuh.
2. Dalam menghadapi hinaan dan ketertolakan maka hanya bertahan dengan benteng kesabaran.
3. Kesabaran didalam menghadapi tantangan dakwah adalah konsep dan resep dahsyat untuk menuju keberhasilan dakwah.
4. Setelah bersabar maka jiwa harus diisi kembali dengan kekuatan tasbih dan tahmid.
5. Banyak mensucikan Tuhan akan memberi kesucian jiwa menuju hati yang rida. Dan terus mengisi jiwa dengan tahmid, yaitu terus memuji Allah. Dari sini jiwa akan terus berisi pujian kepada Tuhan Yang Maha Agung.

Tanbih (perhatian) ;

Empat waktu bertasbih, pertama; tasbih dan tahmid sebelum terbit mata hari. Kedua; bertasbih dan bertahmid sebelum terbenam matahari terbenam. Ketiga; bertasbih di tengah malam. Keempat ; bertasbih di ujung siang.

Tasbih Yang Menggetarkan Langit dan Penduduknya;

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.””
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 87).

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini