*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Hadis dari Ad-Darimi dalam Musnad-nya menyebutkan:
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هَانِئٍ، ثَنَا حَرْبُ بْنُ شَدَّادٍ، ثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، حَدَّثَنِي حَفْصُ بْنُ عِنَانٍ الْحَنَفِيُّ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يَقُولُ:
“Mu’adz bin Hani’ menyampaikan hadits kepadaku, ia berkata, Harb bin Syaddad menyampaikan hadits kepadaku, ia berkata, Yahya bin Abi Katsir menyampaikan hadits kepadaku, ia berkata, Hafsh bin Inan Al-Hanafi menyampaikan hadits kepadaku, ia berkata, bahwa Abu Hurairah رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ berkata:
إِنَّ الْبَيْتَ لَيَتَّسِعُ عَلَى أَهْلِهِ، وَتَحْضُرُهُ الْمَلَائِكَةُ، وَتَهْجُرُهُ الشَّيَاطِينُ، وَيَكْثُرُ خَيْرُهُ أَنْ يُقْرَأَ فِيهِ الْقُرْآنُ، وَإِنَّ الْبَيْتَ لَيَضِيقُ عَلَى أَهْلِهِ، وَتَهْجُرُهُ الْمَلَائِكَةُ، وَتَحْضُرُهُ الشَّيَاطِينُ، وَيَقِلُّ خَيْرُهُ أَنْ لَا يُقْرَأَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Sesungguhnya rumah akan terasa luas bagi penghuninya, akan dihadiri oleh Malaikat, dijauhi oleh setan, dan dipenuhi kebaikan jika di dalamnya dibacakan Al-Qur’an. Sebaliknya, rumah akan terasa sempit bagi penghuninya, dijauhi oleh Malaikat, dihadiri oleh setan, dan sedikit kebaikan jika di dalamnya tidak dibacakan Al-Qur’an.” 📚 (HR. Ad-Darimi no. 3412).
Hadis ini shahih mauquf, dari perkataan Abu Hurairah رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ. Semua perawinya terpercaya (tsiqah).
Mu’adz bin Hani’ Al-Mishri: Tsiqah menurut kesepakatan ulama.
Harb bin Syaddad Al-Yasyraki: Dinilai tsiqah oleh Adz-Dzahabi, Ibnu Hajar, dan Imam Ahmad.
Yahya bin Abi Katsir Ath-Tha’i: Seorang tsiqah, meski dikenal sebagai mudallis. Namun, dalam riwayat ini tidak melakukan ‘an’anah, sehingga riwayatnya diterima.
Hafsh bin Inan Al-Hanafi: Diakui tsiqah oleh ulama.
Riwayat lain yang bersanad kepada Nabi Muhammadi saw diriwayatkan oleh Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus (no. 6725) dengan sanad dha’if, sebagaimana dijelaskan oleh Al-Albani dalam Silsilah Adh-Dha’ifah (no. 4695). Karena itu, hadits ini dihukumi shahih sebagai perkataan Abu Hurairah رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ saja.
Namun, mengingat isi hadits ini terkait perkara gaib seperti malaikat dan setan, yang tidak dapat dijelaskan berdasarkan opini, maka perkataan Abu Hurairah ini dihukumi marfu’ (seolah bersumber dari Nabi Muhammadi saw).
Syaikh Dr. Muhammad bin Mathar Az-Zahrani dalam kitabnya Maa Lahu Hukmul Raf’i min Aqwalis Shahabah wa Af’alihim menyebutkan jenis keempat dari hadits mauquf yang dihukumi marfu’:
“ما وقف على الصحابيّ مما ليس للرأي فيه مجال”
“Hadis mauquf dari sahabat Nabi yang tidak ada celah untuk beropini di dalamnya.”
Kesimpulannya, hadits ini shahih dan maknanya benar. Jika ingin rumah terasa luas dan membahagiakan penghuninya, perbanyaklah membaca Al-Qur’an di dalamnya.
Hal ini sejalan dengan hadis sahih dari Nabi Muhammad saw:
لا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقابِرَ، إنَّ الشَّيْطانَ يَنْفِرُ مِنَ البَيْتِ الذي تُقْرَأُ فيه سُورَةُ البَقَرَةِ
“Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan! Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al-Baqarah.” (HR. Muslim no. 780, dari sahabat Abu Hurairah رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ).
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News