*)Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
“Ya Allah, tutuplah aib-aibku”
Setiap manusia pasti mempunyai dosa, kesalahan, dan aib. Dan bagi mereka yang memiliki rasa malu dan takut, tentu tidak ingin hal itu diketahui oleh orang lain.
Barang siapa yang ingin berbagai aibnya dan dosa-dosanya ditutupi oleh Allah Ta’ala, maka hendaknya dia juga tidak sembarangan membongkar aib dan kesalahan orang lain.
Apabila itu yang dilakukan, maka mereka pun akan mendapatkan berita gembira, yaitu Allah akan menutupi aibnya serta dosa-dosanya di dunia dan akhirat kelak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah pun akan menutupi aibnya, baik di dunia dan di akhirat”. (HR Muslim no. 2699, dari Abu Hurairah)
” Sesungguhnya (pada hari penghisaban nanti) Allah akan mendekatkan seorang mukmin, lantas Allah “meletakkan tabir” dan “menutupi” si mukmin itu (sehingga penghisaban nya pun jadi “tersembunyi” dari orang-orang yang hadir di padang Mahsyar)”.
Allah Ta’ala pun berfirman, “Apakah engkau mengetahui dosa ini (yang pernah engkau lakukan dulu)?”
Si mukmin menjawab, “Iya hamba telah mengetahuinya wahai Rabb-ku (itu adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan)”.
Hingga ketika mukmin tersebut telah mengakui dosa-dosanya, serta dia pun memandang dirinya akan binasa karena dosa-dosanya itu, maka Allah pun memberikan kabar gembira kepadanya: “Ketika di dunia Aku telah menutupi dosa-dosamu ini, dan hari ini pun Aku telah ampuni dosa-dosamu. Kemudian diberikan kepadanya catatan dari amal kebaikannya.” (HR Bukhari no. 2442 serta Muslim no. 2768, hadits dari Abdullah bin Umar)
“Ya Allah tutuplah aibku, dan ampunilah dosa-dosaku, serta bersihkanlah hatiku”
Semoga bermanfaat dan menjadi renungan bersama.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News