*) Oleh: Wayan Bagus Prastyo, S.Ag,
Pendidik di Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah Yogyakarta
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Jamaah Rahimakumullah
Ketika kita menelusuri sejarah, kita akan menemukan bahwa Islam pernah mencapai masa keemasannya, memimpin peradaban manusia selama kurang lebih 4 abad di era Dinasti Abbasiyah (abad ke-7 hingga 10 Masehi).
Pada masa itu, banyak kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan. Bahkan kekuasaan Islam saat itu juga meluas ke berbagai wilayah, termasuk Asia Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Eropa.
Di antara faktor kunci yang menyebabkan kemajuan peradaban Islam saat itu adalah adanya pusat ilmu dan pembelajaran di Kota Baghdad yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah.
Pusat pembelajaran itu dikenal dengan Baitul Hikmah (Rumah Kebijaksanaan), yang berfungsi sebagai pusat penelitian dan proyek penerjemahan. Banyak karya Yunani, Persia, dan India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Pada masa itu, ilmuwan dan ilmu pengetahuan sangat dihargai. Salah satu narasi populer adalah penerjemah buku di Baitul Hikmah akan mendapatkan emas seberat buku yang diterjemahkan.
Walaupun ada yang berpendapat bahwa hal ini hanyalah sebuah anekdot, cerita ini tetap mencerminkan betapa dihargainya intelektual dan pekerjaan penerjemahan pada masa itu.