Memberikan Penghargaan Harus Menjadi Tradisi Bangsa Indonesia
Haedar Nashir pada Muhammadiyah Awards yang menjadi salah satu rangkaian dalam acara Resepsi Milad ke-112 & Peresmian Gedung Zam-Zam RS PKU Muhammadiyah Temanggung.
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pemberian penghargaan harus menjadi culture bagi bangsa Indonesia. Dimana poin penting tentang ‘menghargai orang yang bekerja’ tetap harus dijunjung tinggi dan dijadikan nilai dalam kehidupan bermasyarakat.

Apalagi sudah menjadi tradisi di Muhammadiyah, yakni mengedepankan tindakan nyata.

“Kita di Muhammadiyah akan terus menghargai orang yang bekerja dan ini harus terus menjadi culture di negara Indonesia, dimana kita harus terus menghargai orang yang berbuat dan bekerja apalagi pada orang-orang yang bekerja tanpa pamrih di lorong-lorong sepi dan memberikan manfaat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tekan Haedar pada Muhammadiyah Awards sebagai rangkaian acara Resepsi Milad ke-112 & Peresmian Gedung Zam-Zam RS PKU Muhammadiyah Temanggung pada Sabtu (23/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, berbagai hadiah telah diberikan mulai dari uang tunai, emas batangan, hingga hadiah umroh bagi para pemenang.

Haedar menyebut bahwa tujuan dari pemberian hadiah tersebut adalah untuk memberi apresiasi kepada para kader yang telah bekerja dengan gigih untuk Muhammadiyah dan masyarakat.

“Tadi sudah ada award di tingkat provinsi, besok juga kami akan mengadakannya untuk tingkat nasional di Kupang. Poin pentingnya adalah penghargaan tersebut untuk memberi apresiasi kepada para kader kita yang telah bekerja dengan gigih untuk Muhammadiyah dan masyarakat,” jelas haedar.

Lebih lanjut, Haedar juga memberikan refleksi penting agar masyarakat tidak terjebak dalam pesona kata-kata kosong tanpa tindakan nyata.

“Dengan usia Muhammadiyah yang sudah menginjak 112 tahun, Muhammadiyah terus berkontribusi untuk membangun bangsa. Saya sering menerangkan bahwasannya Muhammadiyah itu tidak banyak bicara tapi banyak tindakannya. Maka dari itu, saya perlu mengingatkan bahwa jangan sampai kita terlalu terpukau dengan mereka-mereka yang sekadar bicara yang kelihatannya begitu rupa tapi sejatinya tidak begitu berbuat untuk masyarakat,” tegasnya.

Muhammadiyah dengan tradisi dan kebiasaannya yang berorientasi pada tindakan, menjadi teladan yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (bhisma)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini