Jelang Pilkada Serentak 2024, dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Samsul Arifin mengajak Gen-Z untuk mengambil peran aktif dalam menentukan arah masa depan bangsa.
Menurut dia, generasi ini memiliki pengaruh signifikan dalam mengarahkan kebijakan dan isu-isu politik yang relevan bagi masyarakat.
“Partisipasi Gen-Z sangat memengaruhi arah kebijakan dan isu-isu yang diangkat dalam masyarakat. Ini memberikan dampak besar terhadap hasil pesta demokrasi yang akan datang,” ujar Samsul di Surabaya, pada Senin (25/11/2024).
Samsul memberikan tiga pedoman penting bagi Gen-Z dalam memilih pemimpin yang tepat, mulai dari tingkat desa hingga nasional.
Pertama, integritas pemimpin. Kata dia, Pemimpin dengan rekam jejak bersih dari praktik korupsi dan komitmen kuat terhadap kepentingan rakyat adalah sosok yang layak dipilih.
“Kebersihan dari korupsi menunjukkan kemampuan untuk menjalankan tugas secara transparan dan bertanggung jawab. Ini bisa dilihat dari jejak digitalnya,” tegasnya.
Kedua, lapasitas dan kompetensi. Gen-Z diminta untuk mengevaluasi kemampuan manajerial calon pemimpin, termasuk kapasitas mengelola sumber daya dan menjalankan program secara efektif.
“Kemampuan komunikasi juga sangat penting. Pemimpin harus mampu menyampaikan ide dengan jelas dan merangkul berbagai kelompok masyarakat,” tambahnya.
Ketiga, visi dan misi yang realistis. Meski sering dianggap sekadar janji, visi dan misi calon pemimpin harus mencerminkan solusi konkret terhadap permasalahan lokal.
“Visi yang baik mencerminkan arah yang jelas, sementara misi menunjukkan langkah-langkah nyata yang akan diambil,” jelas Samsul.
Samsul juga menekankan pentingnya memahami program kerja yang relevan dengan kondisi daerah serta memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Ia berharap Gen-Z dapat menjadi pemilih yang cerdas dan kritis dalam menentukan pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News