Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr. Sholihin Fanani, memberikan sambutan penutupan pada acara Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), pada Ahad (8/12/2024).
Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya memperkuat dakwah Muhammadiyah melalui penerapan nilai-nilai keutamaan dan prinsip-prinsip keagamaan yang kokoh.
Sholihin menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki lima kekuatan utama yang menjadi fondasi gerakannya. Pertama, prinsip-prinsip keagamaan yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kedua, keikhlasan para penggerak, yang menjadi ruh perjuangan dakwah.
Ketiga, sistem organisasi yang tertata dan modern. Keempat, kiprah dakwah yang terus relevan dengan tantangan zaman. Kelima, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), yang hadir sebagai solusi nyata bagi umat di berbagai bidang.
“Amal usaha kita adalah wujud konkret dakwah bil hal yang menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam,” ungkapnya.
Sholihin juga mengingatkan pentingnya kompetensi para mubaligh Muhammadiyah yang meliputi: pertama, ulama dengan pemahaman keagamaan yang mendalam; kedua, zu’ama, pemimpin yang mampu menggerakkan umat; ketiga, aulia, figur dengan spiritualitas tinggi; keempat, anbiya, pembawa pesan kebenaran; dan kelima, aghnia, sosok yang dermawan dan peduli pada kesejahteraan umat.
“Seorang mubaligh harus memiliki karakter ini agar dakwah Muhammadiyah tetap relevan dan mampu menjawab kebutuhan zaman,” ujar Sholihin.
Ciri Dakwah Muhammadiyah
Ciri khas dakwah Muhammadiyah, lanjutnya, adalah mencerahkan, menggembirakan, memajukan, dan memakmurkan.
“Dakwah kita harus mampu membawa umat keluar dari kegelapan menuju cahaya, memberikan kebahagiaan, mendorong kemajuan, dan menjadikan kehidupan lebih sejahtera,” tegasnya.
Muhammadiyah, menurutnya, juga konsisten mengamalkan lima nilai utama. Pertama, kolektivitas, yang mengedepankan kerja bersama.
Kedua, humanitas, yang memanusiakan manusia. Ketiga, spiritualitas, yang mendalamkan hubungan dengan Allah.
Keempat, moralitas, yang menjaga integritas dan keadilan. Kelima, profesionalitas, yang mengutamakan kualitas dalam setiap amal.
“Saat kita mengedepankan nilai-nilai ini, Muhammadiyah akan terus menjadi gerakan yang relevan, kuat, dan membawa manfaat besar bagi umat dan bangsa,” tandasnya.
Acara penutupan ini sekaligus menjadi momentum refleksi bagi Angkatan Muda Muhammadiyah untuk memperkuat peran mereka sebagai penerus perjuangan dakwah Muhammadiyah di era modern. (wh)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News