Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Suabaya) resmi melantik Dr Mundakir S.Kep., Ns., M.Kep., menjadi rektor baru untuk periode mendatang dalam acara yang dihadiri sejumlah tokoh penting Muhammadiyah, Senin (9/12/2024).
Prosesi pelantikan dipimpin oleh rof Dr Khudzaifah Dimyati SH MHum, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyahm.
Dari jajaran PP Muhammadiyah hadir, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, Dr. Saad Ibrahim, Prof. Dr. Syafiq Mughni, dan Dr. Agung Danarto.
Hadir pula tokoh lainnya seperti Prof. Dr. Achmad Jainuri dari Dikti PP Muhammadiyah, Dr. Agus Syamsudin dari MPKU PP Muhammadiyah, serta pimpinan PWM Jawa Timur, Sulthon Aminuddin, Sholihin Fanani, Hidayatullah, dan Zainul Muslimin.
Mundakir yang menggantikan Dr. Sukadiono, menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan capaian luar biasa yang telah diraih sebelumnya, khususnya dalam membawa universitas ini mencapai akreditasi “Unggul”.
Dalam sambutannya, Mundakir menegaskan bahwa keberhasilan periode sebelumnya adalah hasil dari kinerja kolektif yang solid.
“Capaian akreditasi unggul ini tidak mungkin terjadi tanpa kerja keras dan kontribusi bersama. Tugas saya ke depan adalah melanjutkan apa yang sudah baik dan membawa universitas ini semakin mendunia,” ujarnya.
Untuk mendukung visi tersebut, rektor baru menyiapkan 12 langkah strategis yang terinspirasi dari pemikiran KH Mas Mansur.
Langkah ini mencakup penguatan sumber daya insani, internasionalisasi, digitalisasi, serta peningkatan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) harus memiliki diferensiasi yang kuat dibandingkan perguruan tinggi lainnya,” tambahnya.
Mundakir juga menyampaikan penghargaan mendalam kepada para pendahulu yang telah membawa universitas ini ke posisi sekarang.
Ia menyebut nama-nama seperti Suherman, Muhtadi, Noto Atmojo Adam, Zainuddin Maliki, hingga Sukadiono, yang menurutnya telah menjadi pilar penting dalam sejarah UM Surabaya.
“Untuk Pak Suko kita doakan semoga segera dilantik di Jakarta dan segera dilantik menjadi guru besar,” kata dia, lalu disambut applaus hadirin.
Pada periode Sukadiono, Universitas Muhammadiyah Surabaya mengalami kemajuan luar biasa, mulai dari peningkatan kualitas akademik, infrastruktur, hingga pengakuan nasional dan internasional.
“Kinerja beliau (Sukadiono) adalah tonggak bagi kita untuk terus maju,” kata Mundakir.
Mundakir berharap, dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh dari Muhammadiyah, UM Surabaya bertekad untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan umat. (wh)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News