Krisis Akhlak di Era Revolusi Mental
foto: charactercounts
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Beberapa hari lalu, seorang sahabat berbagi keluh kesah tentang cucunya yang tinggal bersama besannya.

Sang cucu menunjukkan perilaku yang bertentangan dengan keyakinan keluarga yang islami, sesuatu yang diistilahkan sebagai dampak dari “Revolusi Mental”.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya sederhana: kurangnya penanaman iman dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Apa hasil dari “Revolusi Mental” yang minus iman dan akhlak?

Fenomena yang kita saksikan sungguh mengkhawatirkan. Anak melawan orang tua, bahkan membunuh mereka.

Orangtua tega menghabisi anak kandungnya. Suami menjual istrinya. Kemaksiatan merajalela, korupsi merebak dari tingkat atas hingga bawah.

Kepentingan pribadi dan keluarga dijadikan prioritas, meski harus mengorbankan banyak orang. Manipulasi dan penipuan menjadi sesuatu yang biasa.

Inilah produk dari “Revolusi Mental” tanpa landasan iman dan akhlak.

Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam telah mengingatkan:

“Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

“Revolusi mental” tanpa iman hanya menciptakan manusia bengis yang tak lebih dari binatang buas.

\Nafsu dan ambisi menguasai mereka, bahkan jika harus merugikan orang lain. Hidup semata-mata dipandu oleh keinginan duniawi tanpa rasa malu atau pertimbangan moral.

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya di antara perkataan yang diwarisi dari para nabi terdahulu adalah: Jika engkau kehilangan rasa malu, maka engkau pasti akan berbuat sesukamu.” (HR Al-Bukhari)

Mengapa Iman dan Akhlak Penting?

Saudaraku seiman, marilah kita mulai revolusi mental yang sejati. Bukan dengan jargon kosong, tetapi dengan mengajarkan iman, amal ibadah, dan akhlak mulia kepada anak-anak dan keluarga kita.

Landaskan pendidikan mereka pada Al-Qur’an dan keteladanan Rasulullah shallallâhu alaihi wasallam.

Jika iman dan akhlak menjadi fondasi, maka revolusi mental bukan hanya slogan, melainkan solusi nyata untuk membangun peradaban yang lebih baik. Mari kita mulai dari diri kita sendiri dan keluarga kita. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini