Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Dra. Rukmini Amar, M.A.P., secara resmi membuka Pelatihan Membatik di Gedung Aisyiyah Center, Pasuruan.
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari, dari 9 hingga 13 Desember 2024, ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan perempuan untuk menciptakan keluarga tangguh dan sejahtera.
Hadir dalam acara pembukaan adalah Sekretaris PWA Jatim, Asmawati Rosyida, S.Pd, M.Pd, Ketua Qaryah Thayyibah (QT) PWA Jatim, Thayyibah, beserta timnya Nur Aini Hidayati, M.Si, dan Dwi Purwati, S.Ag. Turut hadir pula Tim Telkom Kota Pasuruan, Ketua PDM Kabupaten Pasuruan, Ketua PDA Pasuruan beserta jajarannya, serta kader QT Desa Kertos.
Ketua pelatihan, Nurita Iza Rosdiany dari LKP Nurita, menjelaskan bahwa peserta akan dibekali ilmu membatik, baik secara teori maupun praktik.
“Kami memastikan pelatihan ini menyenangkan, dan hasil karya peserta akan menjadi cenderamata yang bisa dibawa pulang,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari pelatihan, Ketua Qaryah Thayyibah PDA Pasuruan, Anik Wakhidah, S.Pd., M.Pd., bersama Ketua PDA Pasuruan, Ifani, S.Pd., menyerahkan perlengkapan membatik berupa kain, lilin, pewarna, alat canting, dan lain-lain kepada peserta.
“Kami berharap perlengkapan ini bisa dimanfaatkan untuk terus melatih keterampilan membatik sehingga hasilnya semakin rapi dan layak jual,” ujar Anik.
Perwakilan Telkom Daerah Pasuruan, Annif Kustianingsih, menyampaikan apresiasi kepada peserta dan panitia.
“Telkom bangga mendukung ibu-ibu hebat yang berdaya. Kami siap mensupport kegiatan pemberdayaan perempuan di berbagai bidang untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi keluarga,” ungkap Annif.
Acara pembukaan pelatihan menampilkan simulasi membatik, yang langsung diikuti dengan praktik oleh peserta. Ketua Qaryah Thayyibah PWA Jatim, Siti Asfiyah, M.Kp., yang akrab disapa Bu Titik, turut hadir dan menyaksikan antusiasme peserta.
“Alhamdulillah, warga di sini kembali mendapat pelatihan setelah sebelumnya remaja mengikuti pelatihan menjahit. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kaum ibu rumah tangga agar mereka memiliki keterampilan bernilai ekonomis,” ujarnya.
Dengan motto hidupnya “Selalu Menebar Manfaat untuk Umat,” Bu Titik berharap program pelatihan seperti ini dapat terus berlanjut sehingga manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat.
Para peserta pun memberikan respons positif. Mereka merasa membatik adalah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menantang karena melatih kesabaran, konsentrasi, dan memberi pengalaman baru yang jauh dari ketergantungan pada gawai.
Tidak hanya itu, membatik juga dianggap berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga. (dwi purwati)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News