*)Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Ada yang mencapai rida Allah dengan dikenal manusia sebab dia selalu memberikan manfaat bagi siapa pun di dekatnya, Allah menyayanginya sebab ia menyayangi manusia.
Tapi juga ada yang Allah rida padanya walau dia tak dikenal manusia, ia tersembunyi dari penduduk bumi tapi sangat dikenal di antara penduduk langit sebab amal ibadahnya.
Jadi Muslim tipe mana pun silakan saja, selama rida Allah itu bisa kita dapatkan, entah mau dikenal atau tersembunyi, yang penting di dunia kita taat pada syariat Allah.
Ada juga yang sebaliknya, dikenal manusia akan maksiatnya, kata-katanya yang kasar dan kotor, keberpihakannya pada kedzaliman dan juga meremehkan agama.
Ada pula yang Allah murka kepadanya sebab dosa-dosa yang dia lakukan secara konsisten saat menyendiri, manusia tidak tahu kejelekannya, tapi Allah Maha Mengetahui.
Itu yang merugi, terkenal karena kemaksiatan, dan menyendiri dalam dosa. Jangan sampai kita jatuh ke dalam salah satunya atau bahkan kedua-duanya, sangat merugi.
Sebab di masa sekarang, saat tak lagi ada kerahasiaan, orang lebih mudah bermaksiat lewat media sosial. Kekasaran dan olok-olokan jadi hal yang biasa bagi kebanyakan.
Hidup ini hanya sekali, jangan sampai disia-siakan dengan hal yang bakal kita sesali ke depan. Saat orang lain sibuk berkarya, jangan sampai kita hanya sibuk mencela.
Bila kita merasa kita lebih baik dari seseorang, buktikan saja dengan karya yang lebih bagus, tak perlu menjatuhkan orang untuk terlihat lebih baik dan lebih tinggi bukan?
Atau bila tak mampu menandingi dalam keramaian, ambillah kemenangan dalam kesunyian. Di atas sajadah saat gelap menyelimuti, bermunajatlah kepada Allah.
Bila rida Allah yang kita cari, maka kita akan semakin hati-hati dengan lisan dan segala yang kita lakukan. Karena Allah hanya menerima yang ikhlas niatnya dan baik caranya.
Hadaanallaahu wallaahu yubaarik fiikum jami’an.
Semoga bermanfaat.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News