Dakwah kepada Orang Kafir dalam Perspektif Islam
foto: depositphotos
UM Surabaya

*) Oleh: Muhammad Nashihudin, MSi
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

Sesungguhnya dakwah itu mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran untuk semua orang bukan hanya untuk kalangan kaum Muslimin saja.

Rasulullah saw pernah berdakwah mengirim suratkan kepada raja Heracles pemimpin kaum Romawi untuk masuk Islam.

Tentu saja berbeda-beda dalam berdakwah di kalangan masyarakat Muslim dengan kaum kuffar agar dakwah tersebut diterima dan diakui sebagai kebenaran oleh mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّاۤ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا

“Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan,”

وَّدَا عِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِ ذْنِهٖ وَسِرَا جًا مُّنِيْرًا

“dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.” (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 45- 46)

Adapun tugas dakwah bukan hanya untuk kalangan para asatidz saja, akan tetapi kewajiban setiap individu muslim.

Rasulullah saw bersabda:

” Katakanlah yang benar (alhaq) walaupun terasa pahit”.

1. Dakwah pada ahli kitab

قُلْ يٰۤـاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَا لَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَآءٍۢ بَيْنَـنَا وَبَيْنَكُمْ اَ لَّا نَـعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْــئًا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَا بًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَ نَّا مُسْلِمُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama yang lain tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang muslim.””
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 64)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini